Liputan6.com, Jakarta- Sudah lebih dari dua tahun sejak Liverpool menunjuk Jurgen Klopp, belum ada perubahan berarti yang dilakukannya. Klopp tampak masih meraba-raba para pesaing di Liga Inggris.Â
Baca Juga
Tak dimungkiri, manajer asal Jerman itu berhasil membawa The Reds finis di posisi empat besar dan lolos ke Liga Champions. Dia juga membawa tim Merseyside tersebut ke fase 16-besar.
Advertisement
Akan tetapi, secara garis besar belum ada prestasi yang diberikan Klopp dalam masa jabatannya sejauh ini. Jelas, kondisi tersebut tak bisa terus-menerus dibiarkan.
Nasibnya bisa saja di ujung tanduk. Andai dipecat nanti, Liverpool harus punya pengganti sepadan.
Berikut 5 alternatif pengganti Klopp di Liverpool dikutip Sportskeeda:
5. Leonardo Jardim
5. Leonardo Jardim
Bos Monaco ini menjadi kabarnya jadi target utama untuk mengambil alih posisi Klopp di Anfield. Faktanya, dia lumayan sukses bersama Monaco menghancurkan dominasi klub berduit, Paris Saint-Germain.
Tangan dinginnya bahkan sukses antarkan AS Monaco ke semifinal Liga Champions. Di antara korban Monaco dalam perjalanan ke semifinal beberapa di antaranya klub Liga Inggris, yakni Tottenham dan Manchester City.
Hal ini jelas menunjukkan bahwa Jardim tahu bagaimana cara untuk menjadi yang terbaik di Inggris. Membangun Monaco dari tim yang dianggap remeh jadi menakutkan bisa diterapkannya bersama The Reds.
Advertisement
4. Carlo Ancelotti
4. Carlo Ancelotti
Ancelotti adalah salah satu dari hanya dua manajer yang telah memenangkan Liga Champions atau Piala Eropa tiga kali, yakni bersama AC Milan dan satu kali dengan Real Madrid. Dia adalah pilihan paling berpengalaman di luar sana, belum lagi salah satu yang paling sukses secara produktif.
Setelah dipecat di Bayern Munchen awal musim ini, dia tidak terikat kontrak dengan klub mana pun. Jadi negosiasi bisa sangat mudah antara keduanya.
Dia memenangkan liga dan double winners dengan Chelsea tahun 2009-10 dan telah menawarkan kesuksesan di setiap negara yang telah dilatihnya. Pelatih 58 tahun itu bisa jadi jawaban Liverpool akan hasrat meraih gelar tiap musimnya.
Â
3. Thomas Tuchel
3. Thomas Tuchel
Ketika Jurgen Klopp dipecat sebagai pelatih Borussia Dortmund, Thomas Tuchel yang masuk ke dalam posisinya. Jadi jika manajer Jerman itu mengalami nasib yang sama di Anfield, bisakah mantan bos BVB sekali lagi menjadi orang yang mengisi kekosongan itu?
Tuchel mengalami nasib yang sama seperti Klopp di BVB, disingkirkan setelah beberapa musim bertugas. Memang, jalur karier Tuchel sangat mirip dengan Klopp, karena mereka berdua sama-sama pernah tangani Mainz dan Dortmund dalam perjalanan ke puncak.
Namun, tidak seperti Klopp, yang tiba di Anfield dengan gelar Bundesliga dan penampilan final Liga Champions, Tuchel memiliki sedikit keberhasilan dalam meraih gelar juara. Kemenangan DFB Pokal musim lalu merupakan satu-satunya trofi yang pernah dimenangkannya.
Advertisement
2. Luis Enrique
2. Luis Enrique
Setelah tiga tahun bertugas di Barcelona, Luis Enrique mengundurkan diri sebagai pelatih kepala pada musim panas dan belum bekerja sejak saat itu. Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa klub besar kabarnya siap mendatangkannya.
Bayern Munchen diyakini jadi yang terdepan. Liverpool juga harus memantau pergerakan manajer berusia 47 tahun karena capaian istimewanya di Barca.
Setelah mengganti almarhum Tito Vilanova, dia memimpin Barcelona raih treble musim 2014-15. Enrique juga memenangkan gelar Spanyol tahun berikutnya juga. Namun musim terakhirnya cukup berat karena Barca tak mampu bersaing dengan Real Madrid.
Akan tetapi, Enrique menawarkan sebuah permainan sepak bola yang mengasyikan untuk ditonton. Jelas dia bisa disambut dengan tangan terbuka andai memilih ke Liverpool.
1. Eddie Howe
1. Eddie Howe
Baru berusia 40 tahun, Eddie Howe dianggap sebagai salah satu manajer Inggris paling cerdas. Dia bisa jadi manajer asli Inggris yang kembali bertugas di Anfield sejak Roy Hodgson cabut pada 2011 .
Bournemouth sukses dibawanya promosi ke Liga Premier untuk pertama kalinya dalam sejarah selama musim 2014-15. Howe sukses bikin Bournemouth jadi sandungan tim besar dengan anggaran yang relatif rendah.
Meskipun musim ini The Cherries ada di urutan ke-14 dalam klasemen, tim asuhan Eddie Howe itu masih aman dari zona merah. Howe memiliki potensi besar andai diberi pemain-pemain bintang.
Namun, klub-klub besar biasanya enggan mengambil risiko terkait dengan kurangnya pengalaman. Bagaimana Liverpool, berminat?
Eka Setiawan
Advertisement