Liputan6.com, Barcelona - Mantan juara dunia Moto2, Toni Elias membicarakan mengenai keberhasilan Marc Marquez dalam menggabungkan strategi balapnya dengan Valentino Rossi. Trik itulah yang membuatnya menjadi pembalap hebat [MotoGP](/3191391 "") saat ini.
Sejak Marquez tiba di kelas utama MotoGP pada 2013 lalu, dia telah menempatkan namanya sebagai pesaing utama dalam perburuan gelar juara dunia. Empat gelar berhasil direbut dari para pembalap senior, seperti Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, dan juga Rossi.
Advertisement
Baca Juga
"Marquez seperti Rossi (di lintasan). Ia mempelajari setiap gerakan Valentino Rossi sepanjang kariernya, kemudian menggabungkannya dengan DNA juara yang ia punya dan mengalahkan Rossi beberapa kali," ujar Elias seperti dikutip dari GPOne.
Yang membedakan Marquez dengan Rossi adalah faktor usia. Marquez saat ini lebih muda 14 tahun dari The Doctor, hal itulah yang memengaruhi perbedaan penampilan dua pembalap hebat ini.
"Perbedaan antara Marquez dan Rossi adalah usia. Marquez 24 tahun, sedangkan Rossi 38 tahun. Melihat perbedaan waktu, betapa sulitnya bertahan di kelas utama," ujar Elias.
"Tapi dengan selisih 14 tahun, itu menunjukkan betapa hebatnya Rossi. Memang benar bahwa pada awalnya, Rossi marah melihat Marquez melakukan hal yang sama karena dia adalah anak muda yang belajar dan belajar, menggantikan sang juara," tutur jawara America Superbike Championship.
Â
Â
Puji Rossi
Elias juga tak memungkiri kehadiran Rossi masih dibutuhkan di MotoGP. Meski dalam beberapa musim performa pembalap asal Italia itu terus menurun.
"Saya pikir Rossi adalah pembalap terbesar sepanjang masa. Dia bahkan lebih baik dari Agostini dan Nieto," tutur Elias.
Saat ini usia Rossi sudah tak muda lagi (38 tahun), namun dia memiliki tekad yang sangat besar dan berani untuk tampil kompetitif. Salah satu hal yang paling menarik perhatian saat dia melintas adalah di putaran terakhir balapan.
Advertisement
Trik Kalahkan Rossi
"Rossi berusia 38 tahun, memiliki tekad yang sangat besar dan dia sangat berani. Di motor, Rossi tahu gerakan apa yang akan Anda buat, terutama di putaran terakhir balapan," ucap Elias.
Untuk mengalahkan Rossi, Anda harus menyerangnya dari awal sampai akhir, tanpa memberinya waktu untuk berpikir. Sebenarnya, saya berhasil di Portugal, tapi saya harus bekerja sangat keras untuk melakukannya," kenang Elias. (David Permana)