Vonis Harvey Moeis dalam Kasus Korupsi Timah, Kerugian Negara Bisa Kembali?

16 Besar Liga Champions, Nedved: Juventus Bertemu Lawan Sulit

Wakil Presiden Juventus, Nedved, mengakui Tottenham memiliki pelatih hebat

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 11 Des 2017, 22:00 WIB

Diterbitkan 11 Des 2017, 22:00 WIB

Para pemain Juventus tampak lesu usai ditahan imbang Inter Milan pada laga Serie A di Stadion Allianz, Turin, Minggu (10/12/2017). Juventus bermain imbang 0-0 dengan Inter Milan. (AP/Marco Bertorello)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Juventus, Pavel Nedved, mengomentari hasil undian babak 16 besar Liga Champions yang digelar di markas UEFA di Nyon, Swiss, Senin (11/12/2017). Berdasarkan hasil unidan Juventus akan berhadapan dengan Tottenham Hotspur.

Menurut Nedved, Tottenham adalah tim yang solid dengan pelatih hebat. Ia berharap Fernando Llorente dan kawan-kawan tidak "menyakiti" Juventus.

Seperti diketahui, Bianconeri akan bertemu dua kali dengan tim Inggris itu. Leg pertama 16 besar Liga Champions berlangsung di Turin pada 13 Februari 2017 dan di Wembley pada 7 Maret 2017.

"Kami tidak pernah menghadapi Tottenham di Eropa, tapi kami pernah menghadapi mereka dalam pertandingan persahabatan musim panas ini dan kalah. Pertandingan itu sudah berlangsung dua bulan, jadi kita akan lihat bagaimana kelanjutannya," katanya.

"Mereka adalah tim yang solid dengan pelatih hebat [Mauricio Pochettino] yang memanfaatkan sepenuhnya potensi penyerang mereka.

"Lalu ada Llorente yang kita kenal baik dan siapa yang kita harap tidak menyakiti kita seperti yang dia lakukan untuk Sevilla. "Dalam keadaan bersahabat kita tidak dalam kondisi, sekarang kita harus percaya pada diri kita sendiri dan melakukan yang terbaik," kata legenda Juventus ini.

Kalah di Final

Kapten Inter Milan, Mauro Icardi, melepaskan tendangan ke gawang Juventus pada laga Serie A di Stadion Allianz, Turin, Minggu (10/12/2017). Juventus bermain imbang 0-0 dengan Inter Milan. (AFP/Miguel Medina)

Juventus telah dua kali kehilangan kesempatan meraih trofi Liga Champions dalam tiga tahun terakhir. Dua kali lolos ke final, mereka dikalahkan tim asal Spanyol, Barcelona dan Real Madrid.

"Saya ingin mencapai final setiap tahun, lalu ketika Anda di sana Anda melihat bagaimana kelanjutannya. Itu selalu sangat sulit [sampai di sana] tapi Juventus telah melakukannya dua kali dalam tiga tahun. Itu tidak terjadi untuk semua orang.

"Babak 16 besar itu rumit, sangat sulit untuk dilewati. Tapi, tentu saja Juventus tidak pernah membuat perhitungan, tidak di liga maupun di Eropa," kata Nedved.