Bos Yamaha Tolak Motor Listrik di MotoGP

Promotor MotoGP, Dorna menghelat balapan motor listrik pada 2019.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 12 Des 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2017, 13:00 WIB
MotoGP, Valentino Rossi
Ilustrasi persaingan sengit di MotoGP 2017. (Vincent Jannink / ANP / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Ada pembicaraan bahwa Dorna akan menerapkan penggunaan motor listrik di MotoGP. Hal itu menyusul rencana dihelatnya balapan Moto-e World Cup yang digagas Dorna untuk kali pertama pada musim 2019.

Dorna yang menjadi promotor MotoGP memiliki keyakinan, perhelatan Moto-e World Cup tak akan sepi peminat. Sebelumnya, sempat terjadi kekhawatiran karena ajang balapan motor listrik yang pernah dihelat FIM pada 2013 jauh dari kata sukses.

Saat itu, tidak ada cukup tim yang berminat untuk turun dalam ajang tersebut. Namun, Dorna yakin hal itu tak akan kembali terjadi karena daya tarik balapan dengan kendaraan berbahan bakar listrik telah meningkat dalam beberapa tahun mendatang.

Beberapa petinggi tim di MotoGP pun ikut bicara mengenai perkembangan industri kendaraan listrik pada balapan roda dua. Kabarnya, Honda, Ducati, dan KTM sepakat mengenai adanya balapan motor listrik. Tapi hal itu tak berlaku bagi bos Yamaha, Lin Jarvis.

"Ke depannya, motor listrik akan memainkan peran lebih besar. Itulah mengapa Dorna memulai pada waktu yang tepat, tapi akan memakan waktu yang lama. Mungkin motor listrik tidak akan pernah masuk kelas MotoGP, tapi mungkin kelas lain bisa diganti," tegas Jarvis, dilansir Speedweek.

Tampaknya Dorna ingin mengikuti jejak kesuksesan FIA dalam perhelatan Formula E. Seperti diketahui, meski gaungnya tak sebesar Formula 1, tetap saja balapan Formula E mulai diminati masyarakat.

 

Banyak Peserta

Itu karena produsen top tak segan-segan menjadi peserta dalam balapan Formula E. Untuk musim 2017/2018, balapan diikuti tim dari Audi Sport, DS Virgin Racing, Panasonic Jaguar Racing, Venturi Formula, Renault, NIO, Techeetah, Mahindra, hingga MS&AD Andretti.

Sam Bird memenangkan edisi pembuka Formula E di Hong Kong, Sabtu (2/12/2017). (AFP/Bryan Bedder)

"Saya pikir industri kami masih sedikit ketinggalan dari sektor otomotif. Tapi menarik berapa banyak produsen yang menunjukkan minatnya pada Formula E. Itu melebihi harapan saya. Anda harus mengapresiasinya," kata Jarvis.

Saat ini, kemungkinan standar motor yang menjadi peserta di Moto-e adalah motor listrik Energica Ego. Motor ini menyimpan kekuatan hingga 100 kW atau setara dengan 136 hp yang bisa dirasakan di rentang 4.900-10.500 rpm. Torsinya mencapai 195 Nm. Akselerasinya bisa mencapai 0-100 km/jam hanya dalam 3 detik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya