Sukses

GarudaFood Tuai Berkah dari Gelaran Piala Dunia dan Pilkada

Piala dunia dan Pilkada pasti akan meningkatkan penjualan produk makanan dan minuman GarudaFood.

Liputan6.com, Jakarta Penjualan produk makanan dan minuman GarudaFood, seperti minuman dalam kemasan sampai kacang-kacangan diperkirakan meningkat 15 persen di momen pemilihan kepala daerah (pilkada) dan piala dunia. Kedua momen ini akan diselenggarakan bersamaan pada Juni tahun depan.

"Piala dunia dan Pilkada pasti akan meningkatkan penjualan produk makanan dan minuman perusahaan. Memompa daya beli juga," kata Pendiri GarudaFood, Sudhamek AWS saat ditemui di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (21/12/2017).

Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) itu memperkirakan, penjualan produk makanan dan minuman akan naik 15 persen di bulan-bulan dengan momen tertentu. Penjualan seluruh produk makanan dan minuman diprediksi akan meningkat.

"Kenaikan sih tidak banyak, nambah 15 persen di bulan tertentu saja ya (yang ada penyelenggaraan pilkada dan piala dunia). Impact-nya satu tahun, tentu di bawah itu. Semua produk naik (penjualannya)," terang Sudhamek yang merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$ 810 juta atau sekitar Rp 10,94 triliun (kurs Rp 13.500 per dolar AS).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, konsumsi rumah tangga di kuartal III-2017 mengalami perlambatan, yakni tumbuh 4,93 persen dibanding 4,95 persen di kuartal II-2017 dan kuartal III-2016 yang sebesar 5,01 persen.

Salah satu penopang konsumsi rumah tangga di periode tersebut, adalah konsumsi makanan dan minuman selain restoran yang tumbuh 5,04 persen pada kuartal III-2017 atau melambat dibanding kuartal sebelumnya 5,24 persen dan 5,23 persen di kuartal III-2016.

Secara kuartal ke kuartal, konsumsi pada periode tersebut tercatat sebesar 3,09 persen atau melonjak dari pertumbuhan di kuartal II yang sebesar 1,38 persen, namun melambat dibanding kuartal III tahun lalu sebesar 3,29 persen.

Kebijakan Satu Pintu Pengawasan Keamanan Pangan

Pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mengatakan jika selama ini wewenang dan kebijakan keamanan pangan tersebar di banyak kementerian dan lembaga. Hal ini pun menyulitkan koordinasi.

Produksi Liputan6.com