Liputan6.com, Liverpool - Jelang melawan Everton pada pekan ke-22 Liga Inggris 2017/2018 di Goodison Park, Selasa (2/12/2018) dinihari WIB, Manchester United (MU) tengah krisis kepercayaan diri. Maklum, sudah empat laga dilewati MU tanpa kemenangan.
Keberuntungan memang sedang tak memihak MU. Jadwal padat dalam 10 hari terakhir membuat mereka begitu kewalahan. Penderitaan mereka berawal ketika didepan Bristol City, tim Divisi Championship, pada perempat final Piala Liga Inggris.
Advertisement
Baca Juga
Selanjutnya, tiga laga Liga Inggris dilewati MU dengan hasil imbang. Tim asuhan Jose Mourinho itu ditahan Leicester City 2-2, Burnley 2-2, dan terkini Southampton. Akibatnya, MU pun harus turun dari posisi kedua klasemen Liga Inggris yang sempat mereka singgahi selama beberapa pekan. Tim yang mendepak mereka adalah Chelsea usai menang 5-0 atas Stoke City.
Kini, Setan Merah duduk di urutan ketiga dengan raihan 44 poin, terpaut satu poin dari Chelsea dan 15 poin dari Manchester City. Dengan Liverpool di posisi keempat, Paul Pogba dan kawan-kawan juga hanya unggul tiga poin.
"Saya merasa tidak beruntung. Tapi kesialan dalam sepak bola harus Anda ubah. Itulah yang sedang kami coba lakukan," kata Mourinho seperti dikutip Sky Sports.
Target Menang
Sebelumnya, Mourinho sudah menjadikan wasit Craig Pawson sebagai kambing hitam di balik hasil imbang melawan Soton. The Special One mengklaim MU setidaknya berhak mendapatkan hadiah penalti. Itu saat aksi Jesse Lingard memaksa bek Soton, Maya Yoshida melakukan handsball di menit ke-33.
Tak hanya saat melawan Soton, Mourinho juga mengklaim bahwa MU seharusnya mendapat penalti saat melawan Leicester City dan Manchester City. Tapi, sekali lagi, Mourinho merasa hal itu adalah hanya sebuah kesialan.
"Sekarang kami harus mengatasi Everton dan Derby (County). Setelah itu, kita memiliki jeda sembilan sampai 10 hari sebelum melawan Stoke (City). Semoga pada periode ini kami bisa beristirahat, bisa bekerja, dan memulihkan beberapa pemain," tutur Mourinho.
Advertisement