Kiprah 4 Pemain Gaek di Piala Presiden 2018

Tak hanya panggung buat pemain muda, pada kenyataannya Piala Presiden 2018 juga menjadi ajang pembuktian diri para pemain tua.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 02 Feb 2018, 15:21 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2018, 15:21 WIB
Cristian Gonzales
Cristian Gonzales merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Perseru di Piala Presiden, Kamis (18/1/2018) (Liputan6.com/Dimas Angga)

Jakarta - Piala Presiden 2018 sebenarnya hanya turnamen pramusim, tetapi ternyata tetap mampu memberikan tontotan menarik. Mulai pemain muda hingga yang berlabel bintang memanfaatkan ajang ini untuk mendongkrak kepopuleran sekaligus kepercayaan pelatih. Namun, apa jadinya jika faktanya ada pemain-pemain yang sudah berusia uzur justru yang penampilannya tak boleh dilewatkan?

Baca Juga

  • Hasil Lengkap Penyisihan Grup Piala Presiden 2018: Drama 81 Gol
  • 4 Bintang Utama Fase Penyisihan Grup Piala Presiden 2018
  • Jelang 8 Besar Piala Presiden, Klub Sampaikan Unek-Unek

Bertambahnya usia bagi seorang pesepak bola ibarat dua sisi mata pisau. Ada yang menganggap berkah karena semakin hadirnya kematangan dan kedewasaan dalam bermain dan ada juga yang menganggapnya sebagai musibah.

Hal itu secara turun menurun menjadi momok yang ditakuti oleh para pesepak bola profesional. Tak hanya di luar negeri, para pemain yang berlaga di Indonesia pun mulai cemas ketika usianya tak lagi emas.

Menurunnya kondisi fisik secara alamiah, ketakutan soal kemampuan bersaing yang mulai menurun, hingga kekhawatiran tergerus generasi yang lebih belia menjadi hal-hal yang mulai terbayang di usia senja. Faktor-faktor itulah yang pada akhirnya menjadi alasan dasar untuk lebih dini gantung sepatu.

Ketika usia membatasi kesempatan dan gerak untuk terus berprestasi. Namun sejumlah pemain masih dipercaya untuk menjadi andalan tim. Bahkan, kehadiran para pemain muda, mau tidak mau dan suka tidak suka, masih dibutuhkan sebagai penyeimbang permainan tim.

Menit bermain memang sudah tidak 90 menit. Akan tetapi, penampilan para pemain yang usianya mulai di atas 35 tahun itu masih bisa mengundang decak kagum. Torehan gol, assist, hingga kepemimpinan mereka ternyata mampu mendongkrak penampilan tim.

Meski begitu, tak semua pemain gaek tersebut bisa membuktikan diri untuk bertahan dari gerusan para pemain muda. Ada juga pemain yang penampilannya bertolak belakang dari kejayaan yang pernah diraihnya di masa lalu.

Mengambil data dari beberapa pemain berusia senja yang terdaftar dan bermain di Piala Presiden 2018, ternyata ada empat yang mencuri perhatian. Berikut ini adalah nama-nama pesepak bola gaek yang tampil apik dan melempem di babak penyisihan grup Piala Presiden 2018 versi Bola.com:

Cristian Gonzales (Madura United)

Cristian Gonzales merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Perseru di Piala Presiden, Kamis (18/1/2018) (Liputan6.com/Dimas Angga)

Nama Lengkap: Cristian Gerard Alfaro Gonzales

Tempat dan Tanggal Lahir: Montevideo, Uruguay, 30 Agustus 1976 (41 Tahun)

Postur: 176/70kg

Posisi: Penyerang

Nama Cristian Gonzales tentu sudah tidak asing lagi di sepak bola Indonesia. Segelintir klub papan atas semisal PSM Makassar, Persik Kediri, Persib Bandung, Persisam Putra Samarinda, hingga Arema FC pernah merasakan jasanya.

Sayang, di usia yang menyentuh angka 41 tahun, Cristian Gonzales harus terusir dari Arema, klub yang sudah enam tahun dibelanya. Sadar Gonzales masih memiliki potensi, celah tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Madura United.

Klub berjulukan Laskar Sape Kerap resmi mengamankan jasa Gonzales per 18 Januari 2018. Kepercayaan yang diberikan Madura United pun langsung dibayarkan tuntas dengan penampilan apik di Piala Presiden 2018.

Suami dari Eva Nurida Siregar itu memiliki peran penting di balik lolosnya Madura United ke perempat final. Gonzales tercatat mencetak dua gol sepanjang penyisihan grup.

Julukan tua-tua keladi, makin tua makin menjadi, tentu layak disematkan pada pemain yang berikrar menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 2010 itu. Cristian Gonzales pun diprediksi masih bakal mengundang decak kagum penikmat sepak bola Indonesia di Piala Presiden 2018.

Bambang Pamungkas (Persija Jakarta)

Pemain Persija, Bambang Pamungkas, saat pertandingan melawan Persija pada laga lanjutan liga 1 Indonesia di Stadion Patriot, Bekasi, Jumat (02/06/2017). Persija menang 2-0. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Nama Lengkap: Bambang Pamungkas

Tempat dan Tanggal Lahir: Semarang, 10 Juni 1980 (37 tahun)

Postur: 170cm/67kg

Posisi: Penyerang

Di usia yang sudah menginjak 37 tahun, Bambang Pamungkas sebenarnya mencoba realistis menjalani sisa-sisa kariernya. Pemain yang sebagian karier sepak bolanya itu dihabiskan di Persija Jakarta pun tak murka jika lebih sering jadi pemain pengganti dan duduk di bangku cadangan.

Namun, ketika kepercayaan sudah dimandatkan oleh pelatih, usia senja seakan terbiaskan oleh penampilan apik Bambang di lapangan. Pemain yang akrab disapa Bepe itu nyatanya masih mampu memberikan pengaruh untuk Persija.

Bepe berhasil mencetak satu gol pada babak penyisihan grup Piala Presiden 2018 sekaligus membantu Macan Kemayoran lolos ke babak perempat final. Hal itu tentu menjadi bukti karier sepak bolanya belum tamat dan masih bisa kompetitif dengan pemain yang lebih muda.

Bambang Pamungkas diprediksi masih akan memberikan kejutan di Piala Presiden 2018. Persija Jakarta akan berjumpa Mitra Kukar pada pertandingan yang akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (4/2/2018). Laga yang bisa jadi ajang pembuktian Bepe.

Legimin Raharjo (PSMS Medan)

Kapten PSMS Medan, Legimin Raharjo (Kukuh Saokani)

Nama Lengkap: Legimin Raharjo

Tempat dan Tanggal Lahir: Medan, 10 Mei 1982 (35 tahun)

Postur: 172cm/67kg

Posisi: Gelandang

Nama Legimin Raharjo mungkin memang tak setenar Cristian Gonzales atau Bambang Pamungkas di sepak bola Indonesia. Namun, jawaban yang berbeda jika hal tersebut ditanyakan langsung ke anak-anak Medan.

Legimin merupakan anak Medan asli yang mulai berseragam PSMS pada 2001. Hengkang dari klub berjuluk Ayam Kinantan pada 2007, Legimin kemudian bergabung dengan Persik Kediri, Arema IPL, Gresik United, hingga PS TNI.

Namun, beban kedaerahan membuat Legimin memutuskan kembali ke PSMS Medan pada 2017. Status klub Liga 2 tak menyurutkan tekad Legimin. Kepemimpinannya dan permainannya pada kenyataannya mampu membuat PSMS Medan promosi ke Liga 1 2018.

Dua faktor tersebut pun yang dibawa Legimin Raharjo ketika memimpin timnya di Piala Presiden 2018. Penampilan apiknya mampu membantu PSMS lolos ke babak perempat final. Seperti apa aksi Legimin Raharjo bersama timnya di babak delapan besar? Tentu layak untuk mendapatkan atensi.

Herman Dzumafo (Bhayangkara FC)

Striker Bhayangkara FC, Herman Dzumafo, saat latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (26/1/2018). Latihan ini persiapan jelang laga J.League Asia Challenge melawan FC Tokyo. (Bola.com/Asprilla Dwi Adha)

Nama Lengkap: Herman Dzumafo Epandi

Tempat dan Tanggal Lahir: Douala, Kamerun, 21 Februari 1980 (37 Tahun)

Postur: 183cm/74 kg

Posisi: Penyerang

Herman Dzumafo pernah mendapatkan label penyerang yang patut diwaspadai oleh lawan. Namun, predikat tersebut lambat laun mulai terpinggirkan dari sosok Herman Dzumafo.

Kesempatan untuk kembali mencuri perhatian sebenarnya datang ketika Bhayangkara FC merekrutnya pada 3 Januari 2018. Sayang, kesempatan itu gagal dimaksimalkan oleh pemain yang pernah merumput bersama Persib Bandung, Sriwijaya FC, dan Mitra Kukar itu.

Total tiga pertandingan sepanjang penyisihan grup Piala Presiden 2018, Herman Dzumafo hanya mampu mencetak satu gol. Hal itulah yang lantas tak bisa membuat Bhayangkara FC melaju ke babak selanjutnya. Klub berstatus juara Liga 1 2017 itu tersingkir karena kalah selisih poin dari klub peringkat kedua terbaik lain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya