3 Pemain Uzur di Semifinal Piala Presiden

Tua-tua keladi, pesepak bola semakin tua semakin jadi.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 09 Feb 2018, 08:20 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2018, 08:20 WIB
Perseru Serui, Persija Jakarta, Liga 1 2017, Bola.com, Ismed Sofyan
Kapten Persija, Ismed Sofyan jadi salah satu pemain uzur di Piala Presiden 2018. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Liputan6.com, Jakarta Piala Presiden 2018 menjadi gelaran para pemain menunjukkan kebolehannya. Entah lantaran masih diseleksi, atau mulai bersiap mengunci posisi inti untuk kompetisi musim depan.

Selain itu, turnamen pramusim ini juga menjadi wadah untuk para pemain muda beraksi. Frets Tubuan misalnya. Siapa yang kenal dengan winger PSMS Medan berusia 21 tahun tersebut, sebelum melihat penampilannya di Piala Presiden.

Pemain asing juga ketiban berkah di turnamen edisi ketiga ini. Contohnya Nuriddin Davronov. Madura United menyodorkan kontrak untuk gelandang asal Tajikistan tersebut selepas bermain cemerlang di Piala Presiden.

Lebih dari itu, Piala Presiden berubah menjadi panggung untuk para pemain senior. Dengan usia yang telah menginjak 41 tahun, Cristian Gonzales membuktikan bahwa dirinya masih menyeramkan di kotak penalti lawan dengan torehan dua gol.

Gonzales menjadi salah satu dari segelintir pemain uzur yang bersinar di Piala Presiden. Beruntung bagi pemain senior, masih ada klub yang konsisten menggunakan sisa-sisa tenaga mereka.

Menyambut semifinal Piala Presiden, Liputan6.com mencoba menyajikan tiga pemain uzur yang masih menjadi andalan timnya. Berikut sajiannya.

Legimin Raharjo (PSMS Medan)

Kapten PS TNI, Legimin Raharjo
Kapten PS TNI, Legimin Raharjo, saat melawan Bali United pada laga Torabika Soccer Championship 2016 di Stadion Pakansari, Jawa Barat, Minggu (20/11/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Legimin Menjadi nyawa PSMS Medan di lini tengah. Buktinya, mantan pemain Persik Kediri ini selalu tampil di setiap pertandingan tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut di Piala Presiden.

Jangankan bertanding, Legimin terus turun sebagai starter. Pelatih Djadjang Nurdjaman menugasinya sebagai tukang jagal.

Di babak semifinal melawan Persija Jakarta, peran Legimin amat penting untuk Ayam Kinantan. Di usianya yang telah menginjak 36 tahun, permainannya tetap prima.

Tugas utama Legimin ialah menghentikan lini tengah Persija menguasai bola. Sebagai gelandang pengangkut air, fisiknya terbilang mumpuni untuk bermain selama 90 menit.

Alberto Goncalves (Sriwijaya FC)

Beto Goncalves
Striker Sriwijaya FC, Beto Goncalves, berusaha mengirim umpan saat melawan Barito Putera pada laga Piala Presiden di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Senin (13/2/2017). Barito Putera kalah 1-2 dari Sriwijaya FC. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Alberto Goncalves terbilang mandul di Piala Presiden 2018. Dari tiga pertandingan, penyerang Sriwijaya FC tersebut hanya mencetak sebiji gol.

Itu juga datang di babak delapan besar melawan Arema FC. Pada fase penyisihan grup, Beto kering gol.

Padahal, pemain berusia 37 tahun itu sangat tajam di musim lalu. Ia membukukan 22 gol dari 33 pertandingan.

Di usia yang tidak muda lagi, Sriwijaya FC tetap percaya kepada Beto. Status warga negara Indonesia (WNI) yang baru disandangnya diharapkan dapat mengembalikan magis Beto di depan gawang lawan.

Bambang Pamungkas

Piala Presiden 2018, Persija Jakarta, Bambang Pamungkas
Striker Persija, Bambang Pamungkas, berjalan usai dipeluk The Jakmania saat melawan Mitra Kukar pada laga perempat final Piala Presiden di Stadion Manahan, Solo, Minggu, (4/2/2018). Persija menang 3-1 atas Mitra Kukar. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Taji Bambang Pamungkas belum habis. Penyerang Persija Jakarta ini bersinar di Piala Presiden.

Bepe, karibnya disapa, berhasil dua kali menggetarkan gawang lawan dari tiga penampilan. Itu terjadi setelah pemain berusia 37 tahun ini berangkat dari bangku cadangan.

Saat Persija menang 3-0 atas PSPS Riau di babak penyisihan, Bepe menyumbangkan sebiji gol. Kontribusi mantan pemain Pelita Bandung Raya ini semakin kentara setelah mencetak gol kemenangan Persija melawan Mitra Kukar di babak delapan besar.

Bepe membuktikan bahwa usia hanyalah sekadar angka. Kendati fisiknya tidak memadai untuk bertanding selama 90 menit, ketajaman mantan bomber timnas Indonesia ini tetap terjaga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya