Manchester - Gelandang Manchester United, Ander Herrera, terancam kurungan dua tahun penjara akibat dugaan kasus pengaturan skor ketika masih memperkuat Real Zaragoza tahun 2011.
Baca Juga
Advertisement
Herrera sempat memperkuat Real Zaragoza pada musim 2010-2011. Namun, klub tersebut menunjukkan performa buruk dan diprediksi bakal turun kasta ke divisi Segunda.
Akan tetapi, situasi berubah setelah Real Zaragoza menaklukkan Levante 2-1 dalam laga pekan terakhir La Liga, 21 Mei 2011. Hasil positif membuat Zaragoza bertahan karena merangsek naik ke urutan ke-14 di klasemen akhir, terpaut selisih gol dari Levante di peringkat ke-13.
Otoritas Anti Korupsi Spanyol dikabarkan mengendus kejanggalan dalam kemenangan Real Zaragoza. Lembaga itu mengklaim Levante sengaja memberikan kemenangan kepada lawannya agar tetap bertahan di pentas La Liga.
Berkas dugaan kasus pengaturan skor pun telah dilimpahkan ke pengadilan tinggi Negeri Matador. Marca menyebutkan, Aparat Kejaksaan Spanyol telah menemukan sejumlah bukti baru untuk memperkuat tudingan tersebut.
Satu di antaranya adalah dugaan keterlibatan sembilan pemain, termasuk Herrera dan kapten Atletico Madrid, Gabi. Mereka dituding menerima bayaran sebesar 965.000 euro (Rp 16,23 juta) agar memuluskan aksi tersebut.
Akan tetapi, Herrera membantah tudingan miring yang ditujukan kepadanya. Gelandang Spanyol itu siap memberi kesaksian andai diperlukan dalam pengadilan.
"Ketika isu ini pertama kali muncul pada 2014, saya telah mengatakan tidak pernah dan tak akan pernah terlibat dalam pengaturan hasil pertandingan. Jika mendapat panggilan bersaksi di pengadilan, saya akan datang dengan senang hati karena saya tidak bersalah," kata Herrera.
Andai terbukti bersalah, hukuman penjara dua tahun menanti Ander Herrera. Namun, hingga saat ini sang pemain belum terbukti terlibat dalam kasus yang mencederai sportivitas sepak bola itu.
Sumber: Marca, Sky Sports
Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini