3 Pilar Kunci Tampines Rovers Melawan Persija di Piala AFC

Tampines punya beberapa pemain yang telah mengenal sepak bola Indonesia.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 28 Feb 2018, 13:45 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2018, 13:45 WIB
Dijamu Persija, Tampines Rovers Jajal Lapangan GBK
Tampines Rovers memiliki tiga pilar berbahaya yang harus diwaspadai Persija. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Tampines Rovers yang akan bertemu Persija Jakarta sempat menembus kompetisi Asia dengan status sebagai runner up Liga Singapura pada musim lalu. Kesebelasan berjuluk Si Kijang ini berselelisih 12 angka dari sang juara, Albirex Niigata FC.

AFC melarang Albirex Niigata FC, yang notabene klub satelit asal Jepang, untuk bertanding di kompetisi Asia. Otomatis tiket untuk bermain di Liga Champions Asia (LCA) diberikan kepada Tampines.

Meski begitu, Tampines tidak dapat memanfaatkan hadiah tersebut dengan baik. Si Kijang takluk 1-3 dari wakil Indonesia, Bali United pada kualifikasi LCA ronde pertama yang hanya berlangsung sekali.

Gugur di LCA, Tampines mendapatkan kesempatan untuk turun kasta ke Piala AFC. Lagi-lagi, The Stark harus menghadapi lawan-lawan yang berat.

Juara Liga Malaysia, Johor Darul Ta’zim, tim peringkat keempat Liga 1, Persija Jakarta, dan kampiun Piala Vietnam, Song Lam Nghe An tergabung dengan Tampines di Grup H. Pada partai pertama, Si Kijang dibungkam Song Nghe An dengan dua gol tanpa balas.

Pada matchday kedua, Tampines akan bertamu ke markas Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2018). Pertandingan ini layak disebut partai dua tim terluka. Sebab, Persija juga kalah telak 0-3 dari Johor Darul Ta’zim di partai perdana.

Armada Jurgen Rabb tidak diunggulkan melawan Persija. Meski begitu, arsitek asal Jerman tersebut tetap menaruh harapan supaya para pemain Tampines mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk meraih poin perdana.

Liputan6.com mencoba menyajikan tiga pilar andalan Tampines untuk menghadapi Persija. Berikut sajiannya:

Fahrudin Mustafic

Piala AFC 2018, Persija Jakarta, Tampines Rovers
Kapten Tampines Rovers, Mustafic Fahrudin pernah membela Persija Jakarta. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Fahrudin Mustafic menjadi pemain Tampines yang paling berbahaya untuk Persija. Lantas, keahlian apa yang dimiliki oleh gelandang bertahan berusia 36 tahun ini?

Usianya memang menua. Namun, Fahrudin tahu banyak terkait dapur Persija. Sang pemain merupakan eks personel tim berjuluk Macan Kemayoran ini pada 2010 lalu.

"Saya sudah merasakan satu musim bermain di SUGBK. Pada saat melawan Arema FC, saat itu ada 90 ribu orang datang ke SUGBK untuk mendukung saya dan Persija," ujar Fahrudin pada konferensi pers sebelum pertandingan.

"Besok adalah pertandingan yang besar melawan klub yang juga besar dan saya beruntung bisa mendapatkan tahun-tahun yang luar biasa bermain bersama Persija," katanya menambahkan.

Ismed Sofyan, Ramdani Lestaluhu, dan Bambang Pamungkas adalah sederet mantan rekan setim Fahrudin di Persija kala itu. Sampai dengan saat ini, ketiganya masih tercatat sebagai nyawa permainan Macan Kemayoran.

Daniel Bennett

indonesia-singapura-121128-logo14.jpg
Daniel Bennett (bawah) paham betul dengan sepak bola Indonesia.

Selain Fachrudin, ada lagi pemain yang banyak mengetahui seluk beluk sepak bola Indonesia. Siapa lagi kalau bukan Daniel Bennet?

Sewaktu masih aktif membela Timnas Singapura, Bennett sering bertemu Timnas Indonesia. Berposisi sebagai bek sayap kiri, pemain kelahiran Inggris ini kerap membuat winger-winger Timnas mati kutu.

Kini, usia Bennet tidak lagi muda. Bahkan, telah menginjak kepala empat, tepatnya 40 tahun. Akan tetapi, Bennett masih menjadi pilihan utam di lini belakang Tampines.

Pada musim lalu, eks pemain Geylang United ini hanya absen dua kali membela Tampines. Ia menjadi pemain ketiga dengan koleksi caps terbanyak untuk Tampines pada Liga Singapura 2017.

Khairul Amri

Khairul Amri
Khairul Amri pernah membela Persiba Balikpapan. (AFP/Roslan Rahman)

Jangan remehkan Khairul Amri. Meski tidak muda lagi, ia masih tajam di depan gawang lawan.

Pada musim lalu, Amri membukukan enam gol dari 14 pertandingan. Catatan yang lumayan untuk seorang bomber berusia 32 tahun.

Amri pernah berkarier di Indonesia. Tepatnya pada 2010 lalu. Kala itu, eks rekan duet Indra Sahdan Daud di Timnas Singapura ini bermain untuk Persiba Balikpapan.

Dari 23 partai, Amri mencetak sembilan gol. Setelah itu, ia kembali ke Singapura untuk membela LionsXII.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya