Liputan6.com, Denpasar - Bekasi BVN harus mengakui keunggulan Jakarta Pertamina Energi pada seri pertama putaran kedua Proliga 2018. Pada pertandingan yang digelar di GOR Purna Krida, Sabtu (3/3/2018), Bekasi BVN kalah 0-3 (15-25, 23-25, 18-25).
Pelatih Bekasi BVN, Wilfridus Wahyu, menilai hasil ini diderita lantaran faktor keberuntungan. Sebab, dia merasa anak asuhnya sudah bermain baik.
Advertisement
Baca Juga
"Anak-anak tampil bagus. Namun keberuntungan bicara lain," kata dia usai laga.
Wilfridus Wahyu merasa Bekasi BVN sudah maksimal mempertimbangkan berbagai faktor, salah satunya usia tim yang belum terlalu lama.
"Kita ini tim yang baru terbentuk dalam waktu dua minggu. Saya pemain kampung. Taktik saya bukan dari keluaran nasional. Yang penting kami bisa memberikan perlawanan," tutur dia.
Masih Emosional
Wilfridus Wahyu melanjutkan, alasan lain kekalahan anak asuhnya adalah ketenangan dalam bermain. Ia menilai anak asuhnya masih sulit menjaga emosi saat bertanding.
"Kita sudah tahu, kadang anak-anak dalam tekanan. Tadi anak-anak terlalu emosional dan tidak kontrol," ujarnya.
Advertisement
Potensi Bekasi BVN
Sebagai tim yang baru seumur jagung, Wilfridus Wahyu sadar betul akan potensi anak asuhnya. Meski hasil belum maksimal, setidaknya Bekasi BVN mendapat pengalaman meladeni tim profesional.
"Setidaknya mereka sudah bisa diadu dengan tim nasional. Tim saya kan dari tarkam. Beda dengan mereka yang mengandalkan pemain asing. Bule-bule dan postur tubuhnya tinggi-tinggi," ujarnya.
Ke depan, Wilfridus Wahyu berusaha mempersembahkan kemenangan bagi tim. "Saya mengincar satu kemenangan dari sisa tiga pertandingan yang dilakoni," pungkas Wilfridus Wahyu.