4 Pembalap yang Bakal Jadi Kuda Hitam di MotoGP Musim Ini

MotoGP musim 2018 segera bergulir.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 07 Mar 2018, 06:48 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2018, 06:48 WIB
Johann Zarco, MotoGP
Aksi pembalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco dalam tes pramusim MotoGP 2018 di Sirkuit Buriram, Thailand. (Twitter/Yamaha Tech 3)

Liputan6.com, Losail - MotoGP musim 2018 segera bergulir. Seri pertama MotoGP akan berlangsung di Losail, Qatar, pada 18 Maret 2018.

Sebelum melakoni seri pertama, kemampuan para pembalap telah dites lewat empat tes pramusim. Sesi tes pramusim tersebut berawal dari Valencia 14 November 2017, hingga Losail yang berlangsung 1 Maret 2018.

Dalam beebrapa pengujian tersebut, beberapa pembalap ternyata berhasil unjuk gigi. Alhasil, sesi tes pramusim pun bukan monopoli pembalap besar seperti Marc Marquez, Valentino Rossi, atau Jorge Lorenzo.

Beberapa pembalap pun berpotensi tampil sebagai kuda hitam pada MotoGP musim ini. Siapa saja mereka, berikut empat di antaranya:

 

 

 

1. Johann Zarco (Tech 3 Yamaha)

Johann Zarco, MotoGP
Pembalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco (Twitter/Yamaha Tech 3)

Zarco mencuri perhatian pada MotoGP musim lalu. Pembalap asal Prancis ini berhasil naik podium sebanyak tiga kali. Dua di antaranya, Zarco finis sebagai runner up yakni di MotoGP seri Prancis dan seri Valencia.

Berkat capaian itu, Zarco finis di peringkat enam di akhir musim dengan total poin 174. Capaian itu terhitung mengejutkan mengingat status tim satelit yang disandang Tech 3.

Para pembalap papan atas seperti Marquez dan Rossi pun mulai memperhitungkan langkah pembalap asal Prancis tersebut. "Ia sangat kuat. Tahun lalu ia juga menjalani musim yang hebat. Ia akan menjadi lawan yang sulit bagi semua orang," kata Rossi.

Sinyal kalau Zarco bakal berbahaya di MotoGP musim ini sudah tampak saat seri tes pramusim. Zarco meraih posisi kedua tercepat di Buriram, Thailand dan pertama tercepat di Losail, Qatar.

2. Andrea Dovizioso (Ducati)

Andrea Dovizioso, MotoGP
Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso (Twitter/Ducati)

Dovizisioso menjadi penantang serius Marc Marquez dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP musim lalu. Pada akhirnya, Dovi harus menyerahkan gelar tersebut ke tangan Marquez dan hanya finis di tempat kedua.

Meskipun demikian, publik tetap memuji perjuangan pembalap asal Italia tersebut. Pasalnya, Dovi sejatinya bukan pembalap utama di Ducati melainkan Jorge Lorenzo.

Namun Dovi lah ternyata yang mampu menyelamatkan muka Ducati di tengah belum kliknya Lorenzo dengan motor Desmosedici. Dari 18 seri musim lalu, Dovi berhasil meraih podium pertama sebanyak enam kali.

Di musim ini, Dovi pastinya akan berusaha lebih baik. Tekad untuk mengalahkan Marquez pun sudah disampaikan pembalap berusia 31 tahun tersebut.

"Semua orang pasti punya pengamatan yang berbeda tentang menafsirkan keberhasilan Marquez di MotoGP. Tapi bukan berarti dia tak terkalahkan di dunia ini," ucap Dovizioso.

3. Danilo Petrucci (Pramac Ducati)

Danilo Petrucci, MotoGP
Pembalap Pramac Racing, Danilo Petrucci (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)

Satu pembalap yang juga bisa mengganggu dominasi Marquez dan Rossi adalah Danilo Petrucci. Pembalap tim Pramac Ducati ini telah membuktikannya musim lalu.

Tercatat, Petrucci empat kali naik ke podium pada musim lalu. Alhasil, Petrucci pun finis di peringkat ke-8 pada akhir musim 2017.

Petrucci memang tak begitu cemerlang di sesi tes pramusim 2018. Namun performanya cukup bikin bos Pramac semringah.

"Petrucci cepat beradaptasi dengan trek baru dan motor Desmosedicinya tidak perlu setelan baru, jika dibandingkan dengan tes di Sepang," ujar Bos Ducati, Francesco Guidotti seperti dilansir GPOne.

4. Cal Crutchlow (LCR Honda)

Cal Crutchlow
Cal Crutchlow (AP Photo/Vincent Thian)

 

Jika tak banyak absen di musim lalu, Cruchlow mungkin sudah bisa finis di lima besar klasemen akhir musim MotoGP 2017. Bagaimana tidak, Crutchlow berhasil finis di urutan 10 besar sebanyak sembilan kali musim lalu dari total 18 seri.

Dari tujuh di antara sembilan seri itu, Crutchlow berhasil finis di lima besar. Sayangnya, pembalap asal Australia ini tak bisa melanjutkan balapan di lima seri.

Alhasil, Crutchlow pun harus puas finis di posisi sembilan klasemen akhir musim. Pada musim ini, tekad Crutchlow untuk lebih baik sudah terlihat di seri tes pramusim.

Dalam tiga seri tes pramusim 2018, Crutchlow tak pernah keluar dari urutan 10 besar. Ia bahkan dua kali masuk posisi tiga besar saat seri tes pramusim berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya