Liputan6.com, Palembang - Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, mengaku cukup pusing dengan berubahnya jadwal pertandingan kompetisi Liga 1 musim ini. Sebelumnya klub berjuluk Laskar Wong Kito itu dijadwalkan akan menjalani pertandingan perdana kontra Borneo FC pada 26 Maret nanti.
Baca Juga
Advertisement
Namun, hal itu berubah dengan cepat setelah operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB) merilis jadwal baru yang baru disahkan. Teja Pakualam dan kolega harus bertanding lebih cepat karena jadwal kontra Borneo FC dimajukan menjadi Sabtu 24 Maret 2018.
Sang pelatih mengatakan pihaknya baru mengetahui bahwa ada perubahan jadwal pertandingan perdana mendatang melawan Borneo FC.
"Sebenarnya saya pusing dengan jadwal yang baru saja kita ketahui. Apalagi mayoritas pemain saat ini sedang pulang kampung semua. Senin besok tepatnya siang mereka baru berkumpul kembali di Palembang. Otomatis karena adanya perubahan secara mendadak ini, membuat kami harus segera mungkin melakukan persiapan," katanya, Minggu (18/3/2018).
Â
Â
Ganggu Konsentrasi
RD sapaan akrabnya ini juga mengakui, dengan perubahan jadwal tersebut bukan saja memecah konsentrasi pemain, tetapi laga perdana nanti juga ada beberapa pemain pilar utama yang tidak bisa main.
Sedikitnya ada tiga pemain Sriwijaya FC bakal membela negaranya saat melakoni International Match. Seperti Mohammadou N'Diaye dan Manuchecr Jalilov. Begitu juga Syahrian Abimanyu yang dipanggil Timnas Indonesia U22.
"Sedikitnya ada tiga pemain yang terancam tidak bisa main pada laga perdana. Sebenarnya ada satu pemain lagi, Zulfiandi tapi akan saya pikirkan terlebih dahulu, mengingat dia juga baru pulang berlaga di Timnas," ujarnya.
Advertisement
Bisa Lalui Ujian
Sementara itu Manajer Sriwijaya FC H Ucok Hidayat mengatakan, meski mendapat jadwal paling berat, namun dirinya tetap optimistis Laskar Wong Kito bakal melewati ujian tersebut.
"Jadwal tersebut memang berat bagi kami karena ada beberapa pemain yang membela timnas. Tapi kita yakin meski tidak diuntungkan dengan jadwal kami berharap pelatih sudah memikirkan solusinya. Karena hal ini tidak bisa dihindari," katanya.
(Indra Pratesta)