Lari di Kutub Utara, Pelari Indonesia Bawa Bekal Rendang

Fedi Fianto memastikan bakal membawa makanan Indonesia saat mengikuti ajang FWD North Pole Marathon 2018.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 28 Mar 2018, 21:30 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2018, 21:30 WIB
Fedi Fianto
Tampak dalam gambar (dari kanan ke kiri) adalah Rudi Kamdani, Wakil Direktur Utama FWD Life; Fedi Fianto, pelari maraton Indonesia; dan dr. A. Andi Kurniawan Sp.KO., Spesialis Kedokteran Olahraga dari Indonesia Sport Medicine Centre. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Fedi Fianto memastikan bakal membawa makanan Indonesia saat mengikuti ajang FWD North Pole Marathon 2018. Di antara makanan yang ia bawa adalah rendang.

"Makanan Indonesia pasti saya bawa. Rendang itu pasti," kata Fedi saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Fedi Fianto menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam ajang marathon yang bakal berlangsung pada 9 April 2018. Ia akan tergabung bersama 11 pelari marathon dari negara Asia lain seperti Vietnam, Taiwan, Hong Kong, Singapura, Jepang, dan Filipina.

Para pelari yang tergabung dalam FWD Team Asia itu nantinya akan bersaing melawan para pelari dari negara lain. Para pelari tersebut bakal menempuh jarak sekitar 42,195 km di bawah suhu dingin yang ekstrim.

Tak heran, para pelari pun telah mempersiapkan diri sedini mungkin. Fedi sendiri mengaku tak hanya akan membawa rendang. "Saya juga akan membawa beras pandan wangi yang manis," ujar Fedi.

Bukan tanpa alasan Fedi membawa beras dari Indonesia. Menurutnya, beras dari negara lain misalnya dari Eropa punya rasa yang tak biasa. "Saya jadi susah makannya," kata Fedi.

 

 

Tak Asing

FOTO: Marathon 250 Kilometer, Bertahan Hidup di Gurun Ica
Ilustrasi marathon (AFP/Jean-Philippe Ksiazek)

Meski baru pertama kali maraton di Kutub Utara, sejatinya Fedi tak asing dengan olahraga ekstrim. Tercatat, ia pernah mengikuti sejumlah ajang maraton tingkat internasional seperti Tokyo Maraton dan Obstacle Race di Malaysia.

Namun Fedi mengaku yang paling berkesan adalah ajang Ironman Finisher di Korea Selatan. Pasalnya, ia harus menjalani bermacam olahraga yang menguji ketahanan tubuhnya.

"Berenang itu 3,8 kilometer. Sebelumnya bersepeda 180 kilometer, sesudah itu lari 42 kilo full marathon. Yang menarik budaya Korea, alamnya bagus. Tim Indonesia juga solid dan bagus," ujar Fedi.

Optimistis

Berbekal pengalaman di berbagai ajang, Fedi mengaku optimistis bisa tampil maksimal di ajang FWD North Pole Marathon 2018. Namun ia tetap berharap doa dari masyarakat Indonesia.

"Saya juag membutuhkan dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia agar saya dapat menyelesaikan marathon ini dan membuat Indonesia bangga," kata Fedi mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya