Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan

MotoGP: Punya Kenangan Buruk, Marquez Pantang Agresif

Dua kali sudah Marquez mencium aspal pada balapan MotoGP Argentina.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 04 Apr 2018, 06:12 WIB

Diterbitkan 04 Apr 2018, 06:12 WIB

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez memiliki kenangan buruk pada MotoGP Argentina. (Twitter/Repsol Honda)

Liputan6.com, Santiago del Estero - MotoGP Qatar jadi pembuktian Marc Marquez bakal kembali jadi kandidat utama juara dunia musim 2018. Meski tak meraih gelar juara, pembalap Repsol Honda itu mampu menekan Andrea Dovizioso hingga tikungan terakhir.

Pada MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Marquez hanya terpaut 0,027 detik dari Dovi. Namun, The Baby Alien juga tak boleh kelewat percaya diri soal jalannya balapan MotoGP Argentina 2018 di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo, Minggu (8/4/2018).

Maklum, MotoGP Argentina jadi salah satu balapan yang sulit dikuasai Marquez. Sejak kembali dihelat pada musim 2013, pembalap Spanyol itu memang sudah dua kali merebut podium juara. Tapi, dua musim lainnya berakhir tragis bagi Marquez.

Pada MotoGP Argentina 2015, pertarungan dengan Valentino Rossi membuatnya gagal menuntaskan balapan yang hanya tersisa satu putaran lagi. Sedangkan pada MotoGP Argentina 2017, pembalap berusia 25 tahun itu juga terpaksa mencium aspal di putaran ketiga.

"Saya sangat suka balapan Argentina dan menikmati suasana di sana. Di sana selalu bersemangat dan memberikan dukungan. Tapi kami tak boleh lengah. Setelah kegembiraan di balapan pertama, saatnya sekarang untuk maju, konsentrasi, dan kerja keras," ujar Marquez, dilansir Tuttomotoriweb.

Kans Terbuka

Dari pernyataan itu, Marquez tampaknya tak akan memperlihatkan gaya balap yang agresif seperti di Losail. Pasalnya, hal itu akan membuatnya rawan jatuh. Kehilangan poin saat Andrea Dovizioso tengah dalam performa terbaik akan jadi kesalahan fatal.

Apalagi, balapan di Qatar juga menunjukkan bahwa kini ada banyak pembalap yang bisa memperjuangkan podium. Hingga empat putaran terakhir, setidaknya ada enam sampai tujuh pembalap yang membentuk sebuah kelompok di posisi depan.

"Saya pikir kejuaraan ini sangat terbuka. Banyak rival yang bisa memperjuangkan kemenangan. Saat ini kami sangat dekat dan sepanjang musim nanti kita akan melihat siapa yang mampu berkembang dan tetap di depan," kata Marquez.