Liputan6.com, Jakarta Gianluigi Buffon hanya bisa terpana melihat tendangan salto Cristiano Ronaldo berhasil merobek gawangnya. Padahal, penjaga gawang Juventus tersebut sebelumnya sudah berhasil melakukan penyelamatan gemilang dengan menepis tendangan keras Lucas Vazquez.
Vazquez melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti, memanfaatkan umpan tarik Cristiano Ronaldo yang berhasil merebut bola yang berusaha dihalau oleh Giorgio Chiellini.
Advertisement
Baca Juga
Bola muntah berhasil diserobot Daniel Carvajal dan segera melepaskan umpan silang ke kotak penalti Juventus. Bola yang melayang segera disambar Ronaldo sembari bersalto.Â
Buffon mati langkah. Dia hanya bisa melihat si kulit bundar merobek jalanya. Petaka itu terjadi pada menit ke-63 saat Juventus menjamu Real Madrid pada leg pertama babak perempat final Liga Champions, Selasa (3/4/2018) atau Rabu dini hari WIB (14/4/2018).Â
Itu merupakan gol kedua Ronaldo yang bersarang ke gawang Buffon pada pertandingan tersebut. Sebelumnya, saat laga baru berlangsung dua menit Ronaldo juga menggetarkan jala Si Nyonya Tua lewat sontekan kerasnya. Marcelo akhirnya melengkapi kemenangan 3-0 Los Blancos di Juventus Stadium setelah mencetak gol terakhir pada menit ke-72.Â
Usai pertandingan, Buffon memeluk satu per satu pemain lawan. Namun, Buffon memberikan porsi yang lebih kepada Ronaldo. Mereka berpelukan cukup lama sembari berbincang.Â
Entah apa yang dibisikkan Buffon di telinga Ronaldo. Namun, pemain asal Portugal itu kerap jadi batu sandungan bagi Buffon saat bertemu di lapangan. Pada final Liga Champions musim lalu, Ronaldo juga berhasil menjebol gawangnya dan Juventus kalah 1-4. Total, dari 11 tendangan Ronaldo yang mengarah ke gawang Buffon selama ini, 9 mampu berbuah gol.Â
Â
Â
Tidak Sakit Hati
Buffon tidak sakit hati. Sebaliknya dia memuji kehebatan Ronaldo dalam duel ini.
"Kami melihat apa yang telah dan selalu Ronaldo lakukan. Dia pemain dengan level yang luar biasa bersama Lionel Messi," kata Buffon memuji Ronaldo.
"Ini berarti level mereka dibandingkan dengan (Diego) Maradona dan Pele. Mereka bisa menjadi penentu pertandingan dan gelar yang ingin mereka raih," katanya.
Kekalahan 0-3 di leg pertama membuat perjalanan Juventus menuju ke babak berikutnya bertambah berat. Ini artinya, peluang Buffon untuk mengangkat trofi si kuping besar semakin tipis. Bahkan, bukan mustahil gelar itu tidak akan pernah ada dalam lemarinya.Â
Untuk lolos ke semifinal, Juventus minimal harus menang dengan selisih 4 gol. Tentu ini bukan hasil yang mudah mengingat leg kedua bakal digelar di Santiago Bernabeu. Markas Los Blancos tersebut dikenal sangat angker bagi tim-tim yang bertandang ke sana.Â
Â
Â
Advertisement
Kutukan Buffon
Sehari sebelum pertandingan, Buffon sebenarnya optimistis mampu memenangkan Liga Champions. Kepada Marca, dia bahkan bermimpi mewujudkannya pada musim terakhirnya sebagai pesepak bola profesional. Namun, kekalahan ini membuat peluangnya menipis.Â
Buffon sendiri sudah tiga kali memiliki kesempatan emas memenangkan Liga Champions. Pertama, saat Juventus berhasil melangkah ke final Liga Champions 2003. Namun, saat itu, Si Nyonya Tua kalah dari AC Milan lewat drama adu penalti.Â
Setelah 12 tahun, Buffon kembali berkesempatan melengkapi kepingan trofinya. Namun, ambisinya dikubur Lionel Messi dan kolega setelah Juventus kalah 1-3 dari Barcelona di final.
Musim lalu, Juventus lagi-lagi meraih tiket ke final. Namun, Buffon dan kawan-kawan tak berdaya menghadapi Real Madrid di final. Klub berjuluk Si Nyonya Tua itu kalah 1-4.
Melihat usia yang sudah menginjak 40 tahun, Buffon telah memasuki masa pensiun. Karena itu, meski pameo bola itu bundar tetap berlaku, Buffon harus mempersiapkan diri menghadapi kegagalan mengangkat gelar Liga Champions. Walau terasa kurang lengkap, setidaknya Buffon tetap bisa berbangga dengan 10 gelar scudetto Serie A, 4 gelar Coppa Italia, 6 Super Copa Italia, 1 UEFA Cup, dan 1 gelar Piala Dunia bersama timnas Italia.Â
Â
Â
Sihir Ronaldo
Sementara itu, lewat kemenangan melawan Juventus, Ronaldo semakin menegaskan ketajamannya di Liga Champions. Mantan pemain Manchester United (MU) itu selalu mencetak gol dalam 10 laga terakhir kompetisi elite antarklub Eropa tersebut. Sembilan gol ditorehkannya pada musim ini, dan 1 lainnya di final musim lalu.Â
Ronaldo juga tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Liga Champions dengan 119 gol atau 19 gol lebih banyak dari koleksi rival asal Barcelona, Lionel Messi.Â
Penampilan Ronaldo di Juventus Stadium tidak hanya memukau pendukung Real Madrid. Pendukung tuan rumah atau akrab disebut Juventini juga ikut terhibur lewat aksi Ronaldo.Â
Saat gol salto Ronaldo tercipta, mereka ikut berdiri dan memberikan tepuk tangan kepada CR7. Bukan ingin mengkhianati klub kesayangannya, melainkan tepuk tangan yang diberikan para pendukung Juventus lebih kepada rasa kagum melihat gol spektakuler Ronaldo.Â
Ronaldo membalas penghormatan itu dengan merapatkan tangannya di depan dada sebagai ucapan terima kasih sembari mengacungkan jari jempol. CR7 ternyata sangat tersentuh.Â
"Saya ingin berterima kasih kepada semua fans Juventus karena mereka melakukan sesuatu yang fantastis, tidak pernah terjadi pada saya selama karier saya," katanya usai laga.
Eurosport melansir, Ronaldo melakukan tendangan salto untuk menjangkau bola setinggi 2,3 meter. Gol fantastis ini kini ramai jadi perbincangan dan disandingkan dengan gol-gol indah lainnya yang pernah tercipta di Liga Champions, termasuk milik Zinedine Zidane 2002 lalu.Â
Saat bertemu Bayern Leverkusen di babak final, Zidane juga mencetak gol salto ke gawang lawan. Menurut Ronaldo, "Ini hal yang bagus bagi olahraga. Itu merupakan gol spektakuler dan saya angkat topi untuk dia (Cristiano Ronaldo)," kata Zidane soal gol Ronaldo. Â
Advertisement