3 Pemain Asing Liga 1 yang Ingin Jadi WNI

Beberapa pemain asing Liga 1 ingin mendapatkan status WNI.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 08 Apr 2018, 08:20 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2018, 08:20 WIB
Persija Jakarta Bungkam Arema FC
Beberapa pemain asing Liga 1 ingin mendapatkan status WNI. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta Demam naturalisasi tengah menghinggapi pemain asing yang berkarier di Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak. Berubahnya status warga negara akan memberikan dua keuntungan sekaligus.

Pertama, pemain asing yang bermain di Liga 1, dapat didaftarkan sebagai muka lokal. Selain itu, bermain untuk Timnas Indonesia bakal menjadi keuntungan lainnya.

Ada beberapa pemain asing yang luput dari perhatian media saat mendapat status Warga Negara Indonesia (WNI). Misalnya, penyerang PSM Makassar kelahiran Kamerun, Guy Junior Ondoua.

Naturalisasi Guy rampung pada 2016 lalu. Penyerang berusia 31 tahun tersebut telah berkarier di Tanah Air sejak 2005 silam.

Guy menjadi contoh pemain naturalisasi yang tidak terpakai di Timnas Indonesia. Sejak mendapat paspor Indonesia pada 2016, mantan pemain Bhayangkara FC belum mendapat panggilan untuk membela Merah Putih.

Sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, Warga Negara Asing (WNA) dapat memperoleh status WNI dengan dua syarat. Pertama, pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 tahun berturut-turut. Kedua, bertempat tinggal paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut.

Awal musim ini, Sriwijaya FC berhasil membantu dua pemainnya, Alberto Goncalves (Brasil) dan Esteban Vizcarra (Argentina) mendapatkan status WNI. Keduanya pun berpeluang memperkuat Timnas Indonesia.

Terkini, ada beberapa pemain asing Liga 1 yang belum melengkapi syarat tersebut, tapi telah buka-bukaan tertarik untuk menjadi WNI. Berikut Liputan6.com rangkum:

Addison Alves

Persija Jakarta Bungkam Arema FC
Striker Persija Jakarta, Addison Alves, melakukan protes karena golnya ke gawang Arema FC dianulir pada laga Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Sabtu (31/3/2018). Persija menang 3-1 atas Arema FC. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Penyerang Persija Jakarta, Addison Alves, terang-terangan tertarik untuk mengikuti proses menjadi WNI. Belum lama ini, pemain asal Brasil tersebut melontarkan unek-uneknya di media sosial pribadinya, Instagram.

"Jika Persija melakukan proses naturalisasi saya, saya senang di sini. Prioritas adalah untuk Persija jika itu membantu saya menaturalisasi tetapi itu tidak bergantung pada saya," tulis Addison.

Persija selaku pemilik Addison menyambut baik rencana keinginan pemainnya itu. Naturalisasi merupakan jalan pintas untuk Addison memperpanjang nafasnya bermain di Indonesia. Pasalnya, usia yang telah menginjak 37 tahun bakal membuatnya kesulitan menarik minat klub lain setelah kontraknya habis.

"Dia sudah lama di Indonesia. Dia benar-benar suka di sini. Harus tahu bagaimana prosesnya. Dia sudah diskusi dengan manajemen dan bikin proses naturalisasi agar di tim nanti dia bisa sebagai pemain lokal," ujar pelatih Persija, Stefano Cugurra Teco.

Lagipula, Addison belum memenuhi syarat untuk memegang status WNI. Pasalnya, ia baru tiga tahun berada di Indonesia sejak membela Persela pada 2014 lalu. Pada 2015 dan 2016, Addison hijrah ke Thailand sebelum kembali ke Tanah Air pada 2016 untuk berseragam Persipura Jayapura dan kini memperkuat Persija.

Marc Anthony Klok

Andritany
Kiper Persija, Andritany, memungut bola dari gawangnya setelah dijebol gelandang PSM Marc Klok pada laga Liga 1 di Stadion Patriot, Bekasi, Selasa (15/8/2017). Persija bermain imbang 2-2 dengan PSM. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pesona Indonesia membuat Marc Anthony Klok jatuh cinta. Gelandang PSM Makassar tersebut pernah mengatakan berhasrat untuk mendapatkan status WNI.

Klok yang menjalani musim kedua bersama PSM, bermimpi untuk membela Timnas Indonesia. Tapi, keinginannya tersebut terbentur dengan syarat naturalisasi. Klok baru setahun lebih menetap di Tanah Air.

"Sudah banyak orang yang bertanya mengenai hal tersebut. Namun, sejujurnya saya ingin menjadi pemain naturalisasi agar bisa membela timnas Indonesia," ujar pemain kelahiran Belanda itu belum lama ini.

"Saya akan sangat bangga bisa mengenakan seragam timnas Indonesia. Jika liga bisa terus berjalan dan juga situasinya membuat saya bahagia, tidak ada alasan bagi saya untuk pergi dari indonesia," katanya menambahkan.

Klok menjelma menjadi andalan PSM sejak bergabung pada musim lalu. Pemain berusia 24 tahun tersebut mencatatkan 28 pertandingan dan mencetak tiga gol.

Nick van der Velden

Persija Jakarta Vs Bali United
Gelandang Bali United, Nick van der Velden, berebut bola dengan bek Persija Jakarta, Ismed Sofyan, pada final Piala Presiden di SUGBK, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). Persija menang 3-0 atas Bali United. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Penampilan Nick van der Velden bersama Bali United sempat mencuri perhatian pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla Aspas. Saat Bali United berhadapan dengan Madura United di babak perempatfinal Piala Presiden 2018, gelandang kelahiran Belanda itu mempertontonkan performa apik.

"Coach Luis Milla sempat bertanya kepada Exco PSSI, Pieter Tanuri, yang juga owner Bali United, bahwa bisa tidak Van der Velden dinaturalisasi," kata pelatih Bali United, Widodo C. Putro.

"Memang Timnas Indonesia butuh pemain bertipe seperti Van der Velden yang kuat dalam membawa bola dan bisa mengatur irama permainan," ujarnya.

Bak gayung bersambut, ketertarikan Milla direspons positif oleh Van der Velden. Pemain berusia 36 tahun tersebut juga berhasrat untuk berseragam Timnas Indonesia.

"Saya bermimpi bisa membela Timnas. Akan menjadi suatu kehormatan untuk saya (berbaju Timnas Indonesia)," tutur mantan pemain AZ Alkmaar ini.

Tapi, keinginan Van der Velden itu sulit untuk diwujudkan. Selain faktor usia, ia juga baru semusim menetap di Indonesia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya