Liputan6.com, Bandung - Bek Persib Bandung, Tony Sucipto, mengutuk aksi teror bom di tiga gereja Surabaya, Minggu (13/5/2018). Pemain berusia 32 tahun itu mendoakan keselamatan untuk warga Kota Pahlawan.
Peristiwan teror bom di Surabaya membuat Tony prihatin. Mengingat, eks pemain Persija Jakarta ini lahir dan besar di Kota Pahlawan.
Advertisement
Baca Juga
"Sedih lah, apalagi aku lahir di Surabaya. Kaget mendengar kabar itu. Doanya yang terbaik untuk warga Surabaya," ujar Tony dinukil dari laman Persib.
"Semoga ini terakhir dan tidak ada lagi aksi teror, kekerasan yang merenggut nyawa manusia," katanya menambahkan.
Sebelumnya, akun Twitter resmi Persib menyampaikan dukungan terhadap warga Surabaya. Persib menyematkan beberapa tanda pagar (tagar) sebagai bentuk simpatik.
"Kota Pahlawan selalu mengajarkan bahwa wani (berani) adalah pedoman. #KamiTidakTakut #StayStrongSurabaya. Doa dari kami untuk teman-teman di Surabaya #PrayForSurabaya," tulis akun Persib.
Dukungan Tony
Tony juga menyebarluaskan dukungannya terhadap warga Surabaya lewat media sosial. Via akun Instagram pribadinya, @toncip6, mantan bek Sriwijaya FC ini mengajak warga Surabaya untuk berani melawan teror.
"Suroboyo gak wedi. Wani ! . Pray For Surabaya".
"Postingan itu sebagai dukungan buat semuanya. Melawan terorisme, Surabaya wani," imbuh Tony.
Advertisement
Tidak Pernah Bela Persebaya
Sebagai orang yang lahir dan besar di Surabaya, Tony tidak pernah membela tim kebanggaan Kota Pahlawan, Persebaya. Sepanjang kariernya, ia hanya membela dua tim selain Persib, yaitu Persija dan Sriwijaya FC.