3 Pemain Asing Liga 1 yang Pertama Kali Berpuasa di Indonesia

Salah satu pemain Liga 1 yang pertama kali berpuasa di Indonesia adalah Julien Faubert.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 18 Mei 2018, 08:20 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2018, 08:20 WIB
Liga 1 Indonesia 2018: Persija Jakarta Vs Borneo FC
Pemain Borneo FC, Julian Faubert, menjadi salah satu pemain asing Liga 1 yang pertama kali berpuasa di Indonesia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak tidak libur di bulan ramadan. Hanya saja, ada perubahan waktu kick off pertandingan menjadi pukul 20:30 WIB.

Partai Perseru Serui melawan Barito Putera menjadi pembuka Liga 1 yang berjalan di bulan ramadan. Pertandingan tersebut merupakan pekan ke-9 yang digelar pada Kamis (17/5/2018) di Stadion Gajayana, Malang.

Selama bulan ramadan, Liga 1 menggelar empat pekan pertandingan. Dimulai pada pekan ke-9, dan berakhir pada pekan ke-13, 9 Juni mendatang.

Berikutnya, Liga 1 diliburkan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 15-16 Juni 2018. Kompetisi pekan ke-14 kembali dimulai pada 6 Juli mendatang.

Kompetisi musim ini diramaikan oleh berbagai pemain asing yang baru berkarier di Tanah Air. Sebagian memeluk agama Islam. Itu berarti, para legiun impor tersebut baru merasakan puasa pertama di Indonesia.

Berikut Liputan6.com rangkum tiga pemain asing yang pertama kali berpuasa di Indonesia:

Manuchekhr Dzhalilov

Piala Presiden 2018 : Sriwijaya FC Vs Arema FC
Striker Sriwijaya FC, Manuchekhr Dzhalilov, saat pertandingan melawan Arema FC pada laga perempat final Piala Presiden di Stadion Manahan, Solo, Minggu, (4/2/2018). Sriwijaya FC menang 3-1 atas Arema FC. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Manuchekhr Dzhalilov merupakan muslim yang taat. Tahun ini merupakan pengalaman pertamanya berpuasa di Indonesia.

Dzhalilov bergabung dengan Sriwijaya FC di awal musim ini. Kepindahannya ke Palembang turut membawa istrinya yang tengah hamil enam bulan.

Status Indonesia sebagai negara mayoritas muslim jadi pijakan Dzhalilov menerima pinangan Sriwijaya FC. Karena pertimbangan ini, pemain asal Tajikistan tersebut tidak perlu khawatir terkait adaptasi, termasuk soal ibadah.

"Kami tahu Indonesia negara muslim terbesar di dunia, itu membuat kami juga tidak terlalu khawatir soal budaya di sini. Namun, saya datang untuk fokus bermain bola bersama Sriwijaya FC," ujar Dzhalilov.

Nuriddin Davronov

Pemain Madura United, Nuriddin Davronov.
Pemain Madura United, Nuriddin Davronov. (Dok. Madura United)

Satu lagi pemain asing asal Tajikistan yang baru pertama kali berpuasa di Indonesia. Dia adalah gelandang Madura United, Nuriddin Davronov.

Davronov merupakan kapten Timnas Tajikistan. Pada musim lalu, pemain berusia 27 tahun ini merumput untuk Istiklol di kampung halamannya.

Ciri khas yang paling menarik pada penampilan gelandang kelahiran 16 Januari, 1991 lalu itu adalah peci yang menutupi kepalanya. Dengan memakai peci, Davronov mengaku kian bersemangat untuk menjalani puasa pertamanya di Indonesia.

"Saya suka penutup kepala ini. Di sini disebut songkok. Nanti saya pulang ke Tajikistan akan bawa hadiah songkok seperti ini. Ini made Indonesia. Madura, saya lihat banyak orang pakai songkok, menjadikan saya sangat semangat untuk berpuasa di sini," kata Davronov.

Julien Faubert

Liga 1 Indonesia 2018: Persija Jakarta Vs Borneo FC
Pemain Borneo FC, Julian Faubert, saat pertandingan melawan Persija Jakarta pada laga Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Sabtu (14/4/2018). Persija menang 2-0 atas Borneo FC. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Julien Faubert mempunyai alasan serupa seperti Dzhalilov. Sebagai seorang mualaf, penduduk muslim Indonesia bakal membantunya mempelajari lebih jauh ajaran Islam. Di sisi lain, pemain berusia 34 tahun itu juga membutuhkan tantangan baru setelah melanglang buana di berbagai negara Eropa.

"Faubert adalah muslim dan dia juga sedang mencari tantangan baru yang dipilih oleh penasihatnya untuk bermain di Indonesia. Saya pikir Borneo FC adalah klub yang bagus, terutama pelatih yang memiliki ide-ide cemerlang," tutur Alister Veerasamy, agen yang menaungi Faubert, lewat pesan singkat kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Pernyataan Alister kemudian diamini oleh Faubert. Mantan gelandang Real Madrid ini mengaku tertarik berkarier di Tanag Air karena masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.

"Pertama saya memilih ke Indonesia dengan alasan sederhana karena saya adalah seorang Muslim dan bagi saya datang ke negara yang mayoritas penduduknya Muslim itu sangat baik," imbuh Faubert.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya