20 Persen WiFi di Lokasi Piala Dunia 2018 Rawan Serangan Hacker

Sekitar 20 persen WiFi publik di kota-kota diselenggarakannya Piala Dunia 2018 di Rusia ternyata berpotensi diserang hacker.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 22 Jun 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2018, 07:30 WIB
Simbol WiFi
Simbol WiFi. Ilustrasi: clker.com

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 20 persen WiFi publik di kota-kota diselenggarakannya Piala Dunia 2018 di Rusia ternyata berpotensi diserang hacker.

Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Kaspersky Lab. Dalam keterangan pers Kaspersky yang diterima Tekno Liputan6.com, Jumat (22/6/2018), ada 7.176 dari 32 ribu jaringan WiFi di kota-kota penyelenggara Piala Dunia yang tidak terenkripsi data.

Ketiadaan enkripsi data pada WiFi publik ini berisiko keamanan bagi penggemar sepak bola yang berkunjung ke kota-kota tersebut.

Untuk itu, Kaspersky menyarankan agar pengguna layanan WiFi publik berhati-hati saat menggunakan jaringan internet.

Meski jaringan WiFi gratisan sangat membantu, pada saat yang bersamaan juga bisa dipakai untuk mentransfer informasi keuangan dan informasi berharga lainnya di internet. Tidak hanya itu, informasi sensitif juga bisa dicegat oleh pihak ketiga untuk disalahgunakan.

Analisa titik WiFi publik oleh Kaspersky dilakukan di beberapa kota di Rusia, di antaranya adalah Saranks, Samara, Nizhny Novgorod, Kazan, Volgograd, Moskow, Ekaterinburg, Sochi, Rostov, Kaliningrat, dan Saint Petersburg.

Hasilnya, tidak semua titik akses nirkabel memiliki enkripsi dan algoritma otentifikasi yang menjadi aspek penting agar WiFi tetap aman.

Adapun tiga kota yang jaringan WiFi-nya tidak aman antara lain adalah Saint Petersburg, Kaliningrat, dan Rostov.

Kata Peneliti Keamanan Kaspersky

Cristiano Ronaldo
Penyerang Portugal, Cristiano Ronaldo (kanan) berusaha mengontrol bola selama sesi latihan jelang bertanding melawan Maroko pada grup B Piala Dunia 2018 di Kratovo, pinggiran Moskow, Rusia, (19/6). (AP Photo/Francisco Seco)

Peneliti Keamanan Senior Kaspersky Lab Denis Legezo mengatakan, kurangnya enkripsi lalu lintas data di kota-kota Piala Dunia membuat jaringan WiFi target pelaku kejahatan.

"Meskipun sekitar dua pertiga dari semua access point di kota penyelenggara Piala Dunia FIFA menggunakan enkripsi protokol WiFi Protected Access (WPA/WPA2) yang paling aman, tidak akan lagi aman jika kata sandinya terlihat untuk semua orang," ujar Legezo.

Lebih lanjut dia mengatakan, keamanan siber melibatkan seluruh infrastruktur. "Piala Dunia FIFA 2018 telah mengonfirmasi acara yang dihelat memiliki keamanan terbaik, namun WiFi publik di beberapa kota seringkali tidak demikian," tuturnya.

Saran Bagi Pengguna WiFi

Ilustrasi Hacker
Ilustrasi Hacker

Untuk itu, Kaspersky menyarankan pengguna untuk menghubungkan koneksi lewat VPN, tidak asal menggunakan WiFi yang tidak dilengkapi sandi, mematikan koneksi WiFi tiap tidak digunakan, dan jika tidak yakin dengan keamanan WiFi lebih baik membatasi diri.

Jangan lupa juga untuk mengaktifkan opsi "selalu menggunakan koneksi aman" HTTPS di pengaturan perangkat yang dimiliki.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya