Piala Dunia 2018: Coba Pola Makan Pemain Bola di Kehidupan Sehari-hari

Di kehidupan sehari-hari, kita bisa meniru pola makan para pemain sepak bola seperti yang berlaga di Piala Dunia 2018

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 30 Jun 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2018, 14:00 WIB
Jepang, Polandia, Piala Dunia 2018
Kiper Jepang, Eiji Kawashima mengamankan gawangnya saat melawan Polandia pada laga terakhir grup H di Volgograd Arena, Volgograd, Rusia (28/6/2018). Jepang kalah 0-1 dari Polandia. (AP/Eugene Hoshiko)

 

Liputan6.com, Jakarta Demam Piala Dunia 2018 sedang melanda penggila bola di seluruh belahan bumi, tidak terkecuali di Indonesia.

Melihat para pemain yang bertanding, mungkin ada keinginan untuk memiliki tubuh sebugar dan stamina yang kuat seperti mereka. Kita bisa, asal mau mengikuti pola hidup dan pola makan mereka. Kunci utamanya, jangan malas olahraga.

Simone Austin, ahli diet yang sudah delapan tahun menangani asupan nutrisi para pemain Hawthorn FC, mengatakan, para pemain bola sangat memperhatikan waktu makan dan asupan sehari-harinya. Apa kamu siap?

Sebagai ahli diet, Simone sangat memerhatikan jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh pemain. Simone juga harus memastikan bahwa seluruh pemain sudah makan makanan besar sekitar satu sampai dua jam sebelum berlatih atau bertanding.

Dengan kata lain, bahan bakar para pemain yang terdiri dari sumber karbohidrat dan protein harus benar-benar mereka santap.

"Ini untuk membangun otot-otot dan menghindari kerusakan setelah latihan," kata Simone dikutip dari situs Huffington Post pada Sabtu, 30 Juni 2018.

 

Setelah 30 Menit Usai Bertanding

Setelah 30 menit usai pertandingan atau latihan, Simone kembali harus memastikan para pemain sudah minum, dan menyantap sumber karbohidrat dan protein kembali. "Kali ini untuk perbaikan otot-otot," ujarnya.

Menurut Simone, asupan yang baik adalah memerhatikan keseimbangan sumber makanan itu sendiri. Harus ada karbohidrat, protein, dan lemak. Jadi, tidak hanya protein saja.

"Saya tidak ingin membuat beban karbohidrat yang terlalu tinggi. Saya pikir, di situlah orang sering salah paham, para pemain harus berotot sehingga harus banyak menyantap protein," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya