Piala Dunia 2018 Bersih dari Kasus Doping

Sejauh Piala Dunia 2018 berlangsung hingga final, tidak ditemukan kasus doping.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 13 Jul 2018, 08:50 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2018, 08:50 WIB
Logo Piala Dunia 2018
Para suporter negara-negara yang berlaga di Piala Dunia 2018. (dok. Twitter DFB)

Liputan6.com, Moskow - Piala Dunia 2018 sejauh ini masih bersih dari kasus doping. Ini tentu menjadi kabar baik bagi FIFA (Federasi Sepak Bola Dunia).

FIFA melansir dalam situs mereka bahwa tidak ditemukan hasil positif dari lebih 3.000 tes antidoping, yang dilakukan sebelum dan selama penyelenggaraan Piala Dunia 2018.

FIFA mengumpulkan 2.761 sampel sebelum turnamen dan 626 lainnya selama Piala Dunia 2018. Itu termasuk 108 sampel yang dikumpulkan saat non-pertandingan, sebagai bagian dari program pengujian Piala Dunia terbesar yang pernah ada.

"Tes reguler dilengkapi FIFA dengan menggunakan program paspor biologis atlet dalam sistem 'ADAMS' di WADA, di mana semua hasil tes, termasuk yang berasal dari konfederasi dan NADO yang dikumpulkan di ajang sepak bola internasional utama serta kompetisi nasional, dikumpulkan dalam paspor atlet di ADAMS, yang menampilkan modul hematologis (melalui darah) dan modul steroid (melalui urin)," tulis FIFA dalam pernyataannya.

"Unit Manajemen Paspor Atlet FIFA, yang terdiri dari para ahli independen, meninjau data pemain untuk mendeteksi potensi penyimpangan yang dapat mengindikasikan penyalahgunaan obat perangsang kinerja. Hal ini berlaku untuk semua pemain yang berpartisipasi di Piala Dunia FIFA," ia menerangkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Riwayat Tes Atlet

Kroasia Lolos ke Final Piala Dunia
Laga semifinal Piala Dunia 2018 antara Kroasia vs Inggris (AP/Thanassis Stavrakis)

Untuk turnamen tahun ini, setiap pemain yang berpartisipasi diuji dalam kontrol tanpa pemberitahuan sebelum kompetisi. Tes sistematis lebih lanjut telah dilakukan sepanjang waktu itu, baik dengan kontrol pasca-pertandingan dan pada non-pertandingan.

Sekitar 90 persen dari semua tes yang menjadi target, berdasarkan sejumlah kriteria, termasuk rekomendasi dari Unit Manajemen Paspor Atlet, potensi cedera yang dialami pemain, data kinerja, dan riwayat tes atlet.

Rata-rata, setiap pemain dari empat tim yang tersisa telah diuji 4,41 kali sejak Januari lalu, dengan beberapa dari mereka diuji delapan kali.

Ada satu temuan analitis yang tidak cocok tetapi pemain itu memiliki pengecualian penggunaan terapeutik untuk zat yang terdeteksi.


Sampel Penyelidikan

Ada juga tiga temuan atipikal. Hal ini terjadi ketika sampel memerlukan penyelidikan lebih lanjut Unit Anti-Doping FIFA sebelum penentuan temuan analitis yang merugikan.

Semua sampel yang dikumpulkan akan disimpan selama kurun waktu 10 tahun dan tersedia untuk pengujian ulang di masa mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya