Sepak Bola dan Dominasi Imigran di Skuat Prancis

Prancis menjadi salah satu negara tersukses di dunia sepak bola berkat kedatangan imigran.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 16 Jul 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2018, 10:30 WIB
Paul Pogba dan Kylian Mbappe.
Paul Pogba dan Kylian Mbappe dua pemain yang lahir dari rahim imigran, tapi sukses bersama Timnas Prancis di Piala Dunia 2018. (AP/Matthias Schrader)

Liputan6.com, Paris - Prancis menjadi salah satu negara tersukses di dunia sepak bola. Dua gelar Piala Dunia pada 1998 dan 2018 menjadi bukti kesuksesan mereka. Tentunya, ini bisa terjadi setelah Prancis membuka pintu untuk imigran Muslim dari kawasan Afrika maupun Asia setelah Perang Dunia kedua.

Les Blues, sebutan Prancis, sempat mengalami krisis di dunia olahraga pada 1960 hingga 1974. Mereka gagal menembus Piala Dunia dan Piala Eropa. Kegagalan tersebut membuat Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) membuat banyak akademi sepak bola pada 1972. Institut National du Football menjadi akademi pertama di Prancis.

Di dalam akademinya, Prancis dengan tangan terbuka mengajarkan anak-anak imigran dari bekas negara jajahan mereka, seperti Aljazair, Maroko, hingga Tunisia. Mereka mengenalnya dengan sebutan negara-negara Magrib.

Pada awalnya, kedatangan imigran ini hanya mencari kehidupan yang lebih layak di Prancis. Para imigran juga menyebabkan kecemburuan sosial di antara penduduk asli Prancis. Mereka dinilai hanya menambah beban negara dalam bidang ekomomi, sosial, hingga pendidikan.

Faktanya, anggapan penduduk asli Prancis itu salah. Generasi kedua dan ketiga para imigran malah membantu Prancis menjadi raksasa sepak bola Eropa, bahkan dunia.

Salah satunya adalah Zinedine Zidane, gelandang legendaris Prancis kelahiran Marseille, yang memiliki darah Aljazair. Zidane berperan besar saat Prancis meraih gelar pertama Piala Dunia pada 1998. Tak hanya itu, Zidane mencetak dua gol kemenangan Prancis saat membantai Brasil dengan skor 3-0.

Pemain yang memiliki keturunan dari luar Prancis seperti Zidane sudah menjadi legenda untuk Les Blues. Ini membuktikan bahwa kesuksesan Prancis di Piala Dunia 1998 dianggap sebagai keberhasilan mereka menyatukan imigran dan pribumi.

Terus Berlanjut

Prancis Juara Piala Dunia
Pemain imnas Prancis memegang trofi Piala Dunia 2018 saat merayakan gelar juara pada laga final di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7). Prancis berhasil menjadi juara setelah membekuk Kroasia dengan skor akhir 4-2. (AP Photo/Natacha Pisarenko)

Hal seperti ini terus berlanjut dalam skuat Prancis di Piala Dunia 2018. Bahkan, dengan pemain keturunan, Les Blues bisa menjadi kampiun di Rusia usai mengalahkan Kroasia dengan skor 4-2, Minggu (15/7/2018) malam WIB.

Tercatat ada 15 pemain di skuat Prancis dalam Piala Dunia 2018 yang lahir dari rahim seorang imigran. Angka ini sangat mendominasi bila dibandingkan dengan pemain berdarah asli Prancis. Para pemain itu berposisi mulai dari kiper, bek, gelandang, hingga pemain depan.

Sosok Hugo Lloris mungkin lebih dikenal sebagai kiper Prancis di Piala Dunia 2018. Namun di bangku cadangan, ada sosok Steve Mandanda yang sebetulnya lahir di Kongo.

Bahkan, Kylian Mbappe, yang terpilih sebagai pemain muda terbaik Piala Dunia 2018 juga masuk dalam kategori pemain imigran. Striker muda Prancis itu memang dilahirkan di Prancis, tapi ayahnya merupakan warga Kamerun dan ibunya lahir di Aljazair.

Darah Afrika juga terdapat di dalam diri gelandang Prancis, Paul Pogba. Pemain Manchester United itu lahir di Prancis, tepatnya di daerah Lagny-sur-Mame pada 15 Maret 1993. Namun, ibunya kelahiran Kongo yang menikah dengan pria asal Guinea.

"Mereka semua orang Prancis dan bangga menjadi orang Prancis. Tetapi, mereka punya asal, teman, dan kerabat yang berasal dari negara Afrika. Jadi mereka pasti punya keterikatan dengan negara-negara itu," ujar pelatih Prancis, Didier Deschamps, seperti dilansir India Today.

Dengan melihat maraknya imigran di Prancis yang melibatkan Zidane, Mbappe, hingga Pogba menunjukkan bahwa selalu terjadi perubahan ke arah positif tentang bagaimana masyarakat Prancis dalam menanggapi eksistensi orang-orang imigran di negara mereka.

 

Berikut 15 nama pemain Prancis keturunan Afrika

Steve Mandanda (Kiper): Lahir di Kinshasa‚ Kongo.

Presnel Kimpembe (bek) : Lahir di Prancis dari ayah asal Kongo dan ibu asal Haiti.

Samuel Umtiti (bek): Lahir di Kamerun, pindah ke Prancis umur dua tahun.

Adil Rami (bek): Lahir di Prancis dan memiliki darah Maroko.

Djibril Sidibe (bek): Lahir di Prancis, orangtua berasal dari Mali.

Benjamin Mendy (bek): Lahir di Prancis, orangtua berasal dari Senegal.

Paul Pogba (gelandang): Lahir di Prancis, orangtua asal Guinea.

Thomas Lemar (gelandang): Lahir di Prancis, memiliki darah Nigeria/Guadaloupe.

Corentin Tolisso (gelandang): Lahir di Prancis, memiliki darah Togo

N'golo Kante (gelandang): Lahir di Prancis, orangtua berasal dari Mali.

Blaise Matuidi (gelandang): Lahir di Prancis, ayah berasal dari Angola dan ibu berasal dari Kongo.

Steven Nzonzi (gelandang): Lahir di Prancis, memiliki darah Kongo.

Kylian Mbappe (striker): Lahir di Prancis, ayah berasal dari Kamerun dan ibu berasal dari Algeria.

Ousmane Dembele (striker): Lahir di Prancis, ayah berasal dari Nigeria, ibu berasal dari Senegal.

Nabil Fekir (striker): Lahir di Prancis, orangtua berasal dari Algeria.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya