Alex Pulalo Menyentil Kebijakan Luis Milla di Timnas Indonesia U-23

Alex Pulalo mengkritik kebijakan Luis Milla di Timnas Indonesia U-23.

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 20 Jul 2018, 23:05 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2018, 23:05 WIB
Timnas Indonesia U-23, Korea Selatan U-23, Bola.com
Pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla saat memimpin timnya melawan Korea Selatan U-23 pada laga uji coba di Stadion Pakansari, Bogor, (23/6/2018). Indonesia U-23 kalah 1-2 dari Korea U-23. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Jakarta, - Eks pemain Timnas Indonesia, Alex Pulalo, menyentil kebijakan Luis Milla yang kerap menerapkan pelatnas jangka pendek untuk Indonesia U-23. Alex menganggap performa skuat asuhan Luis Milla bisa lebih bagus jika sering menggelar latihan jangka panjang.

Baca Juga

  • Prediksi Nasib Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018 ala Alexander Pulalo
  • Bertemu Ellyas Pical, Indra Sjafri Teringat Memori 1985
  • Pelatih Hong Kong Menebar Ancaman kepada Timnas Indonesia U-23

Alex menilai langkah yang ditempuh Milla cukup berisiko. Eks bek sayap Arema itu khawatir pelatnas jangka pendek membuat para pemain menjadi sulit untuk bersinergi.

"Saya pikir langkah yang diambil Milla cukup berisiko. Mungkin, permainan timnas akan menjadi lebih bagus jika Milla menerapkan pelatnas jangka panjang. Namun, semua kembali lagi ke para pemain. Jika para pemain bisa menuruti semua keinginan pelatih, mungkin hasilnya menjadi lebih baik.

Meski kurang sependapat dengan program Milla, Alex tetap memuji kinerja juru taktik Spanyol tersebut. Menurut Alex, permainan atraktif Indonesia U-23 saat ini berkat usaha dari sang pelatih.

"Ketika saya melihat permainan mereka, Indonesia U-23 sudah bagus. Mungkin yang perlu ditingkatkan adalah kedisiplinan. Meski hanya menerapkan pelatnas jangka pendek, tetapi gaya permainan Milla sudah terlihat," kata Alex.

Indonesia U-23 masuk grup yang terbilang ringan di Asian Games 2018. Hansamu Yama dan kawan-kawan akan bersama Hongkong, Laos, dan China Taipei di Grup A. Namun, AFC memutuskan melakukan drawing ulang di cabang olahraga sepak bola, menyusul protes dari Uni Emirat Arab dan Palestina.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya