Liputan6.com, Jakarta - Valentino Rossi, yang berusia 39 tahun tidak lagi mendominasi seperti di masa keemasan dulu. Tetapi bukan berarti pembalap Yamaha itu tidak mampu bertarung dengan lintasan balap MotoGP.
Pembalap asal Italia ini masih menunjukkan motivasi yang besar untuk mengambil kemenangan di MotoGP musim ini. Buktinya, Valentino Rossi mampu mengumpulkan lima podium dan posisi terbaiknya berada di podium kedua dari sembilan balapan yang dijalaninya di paruh pertama musim ini.
Advertisement
Baca Juga
Keberhasilan The Doctor telah menempatkan dirinya berada di posisi kedua dengan raihan 119 poin. Valentino Rossi tertinggal 46 poin dari Marc Marquez selaku pemuncak klasemen pembalap sementara MotoGP 2018.
Ini membuktikan bahwa usia tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur bahwa Rossi bakal kedodoran menghadapi pembalap muda di ajang MotoGP. Satu hal yang membuatnya ingin terus mengaspal hingga 2020 mendatang, yakni kecintaannya terhadap dunia balap motor dan rasa penasarannya untuk meraih gelar ke-10.
Hal inilah yang membuat tiga legenda balap motor angkat topi kepada Rossi. Lantas hal positif apa yang disampaikan para legenda tersebut terhadap motivasi Rossi di ajang balap MotoGP?
Berikut Pernyataan Resmi Tiga Legenda tentang Valentino Rossi dikutip dari Corsedimoto, Rabu (25/7/2018).
1. Giacomo Agostini
"Sulit untuk mengatakan apapun tentang pilihan Rossi, tapi saya pikir dia suka sepeda motor, persaingan, lingkungan, dan sulit untuk mengatakan tentang pensiun. Hal yang sama terjadi pada saya, saya menangis selama tiga hari ketika saya memutuskan untuk berhenti bersaing," ucap Giacomo Agostini.
"Tapi dia baik, dia masih cepat, dan bahagia, mengapa tidak dilanjutkan? Kita semua tahu bahwa jika Valentino terus bekerja, dia akan cepat kembali," ujarnya.
"Saya tidak berpikir ada batasan usia di MotoGP. Saya percaya bahwa jika Anda tidak memiliki luka serius, fisik Anda tidak akan mengalami penurunan dan Anda bersenang-senang. Jadi mengapa pensiun?" jelas Agostini.
Advertisement
2. Wayne Rainey
"Sungguh luar biasa apa yang dia lakukan, Rossi selalu memiliki senyum di wajahnya. Dia tidak pernah membiarkan saat-saat buruk menenggelamkannya dan ini sangat penting di MotoGP," tutur Wayne Rainey.
"Saya juga berpikir dia nyaman, dikelilingi oleh tim yang bagus, dengan cara dia berlatih, bahkan di rumah, dan memiliki banyak proyek di sekitarnya. Dia juga suka menjadi sangat terkenal," tambahnya.
3. Kevin Schwantz
"Saya pikir Rossi menemukan cara untuk tetap termotivasi menghadapi jadwal padat pada kalender MotoGP, dan saya pikir itu luar biasa. Salah satu cara yang luar biasa adalah menemukan motivasi mempersiapkan musim," papar Kevin Schwantz.
"Ketika Anda pulang dan ingin rileks dan beristirahat, Rossi justru terus bekerja. Ini akan terus berjalan selama dua tahun lagi dan saya pikir itu akan tetap kompetitif," bebernya. (David Permana)
Advertisement