Liputan6.com, Jakarta Grafik penampilan Jorge Lorenzo bersama tim Ducati Corse mengalami peningkatan yang pesat. Sudah tiga kemenangan diraih X-Fuera dengan motor Desmosedici GP18 di musim ini, termasuk yang terakhir kemenangan di MotoGP Austria usai adu salip dengan Marc Marquez.
Terbaru, kemenangan fenomenal Lorenzo di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, akhir pekan kemarin. Pada balapan seri 11 MotoGP musim ini, pemilik nomor 99 mendapatkan perlawanan yang sengit dari Marc Marquez.
Advertisement
Baca Juga
Penonton pun disuguhkan dengan aksi salip menyalip, sebelum akhirnya Lorenzo menyudahi perlawanan Marquez di lap terakhir. Lorenzo pun berhasil mempertahankan tradisi podium pertama tim Ducati di Austria selama tiga musim terakhir.
"Dalam balapan itu, Marquez mencoba mengukir prestasi terbesar dalam kariernya dengan mengalahkan Ducati, jika dia berhasil melakukannya, itu akan menjadi seperti Botticelli. Tapi dia tidak mengelolanya dengan baik karena ia dihadapkan dengan Lorenzo yang sekarang memiliki motor kuat dalam genggaman dan pikiran," kata pengamat MotoGP Carlo Pernat seperti dikutip dari GPOne, Rabu (15/8/2018).
Terlepas dari keberhasilan yang diraih Lorenzo, dia justru memberikan pujian setinggi langit kepada Marquez. Menurutnya, kedewasaan pembalap Repsol Honda dalam mengamankan poin tanpa mengambil risiko besar patut diacungi jempol.
Butuh Mahluk Mars
Pernat menilai meskipun hanya mampu memperoleh 20 poin, namun Marquez sukses memperlebar jarak dari Valentino Rossi (59) dan Jorge Lorenzo (71) di klasemen pembalap sementara MotoGP. Ini membuktikan bahwa butuh seseorang dari planet Mars untuk mengalahkan Si Bayi Alien.
"Meski motor Ducati memenangkan balapan di Austria, tapi Marquez tetap tak bergerak karena dia mampu memperpanjang keunggulannya. Ini membuktikan bahwa Anda tidak bisa mengalahkan Marquez dan butuh makhluk Mars untuk menghentikannya," imbuh Pernat.
(David Permana)
Advertisement