Bikin Salah Cedera, Kapten Real Madrid Dapat Ancaman Pembunuhan

Ramos dianggap sengaja mencederai Mohamed Salah saat Real Madrid mengalahkan Liverpool 3-1 di final Liga Champions, akhir Mei lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2018, 12:10 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2018, 12:10 WIB
Cedera, Mohamed Salah Menangis Tak Bisa Lanjutkan Pertandingan
Bek Real Madrid Sergio Ramos mengapit tangan Mohamed Salah saat pertandingan final Liga Champions di Stadion NSK Olimpiyskiy, Ukraina (26/5). Akibat insiden ini Mohamed Salah cedera dan tidak dapat melanjutkan pertandingannya. (AP/Efrem Lukatsky)

Liputan6.com, Madrid - Sergio Ramos mengungkap fakta dia dan keluarganya menerima ancaman pembunuhan setelah dianggap sengaja mencederai Mohamed Salah saat Real Madrid menghadapi Liverpool di final Liga Champions pada akhir Mei lalu.

Saat itu, Ramos dan Salah terlibat duel fisik. Lengan kedua pemain terkunci dan terjatuh bersama. Malang bagi Salah, posisi jatuhnya tak tepat, dia pun harus ditarik keluar lebih awal. Liverpool kalah 1-3 dari Real Madrid.

Meski kedua pihak menganggap masalah tersebut sudah usai, para pendukung bertindak sebaliknya. Hingga kini, Ramos tetap dicela soal insiden tersebu.

Bahkan saat Spanyol bermain melawan Inggris di Wembley Stadium, beberapa waktu lalu, Ramos terus dicemooh. Namun, dia tidak mau berkomentar atas aksi itu.

Kapten Real Madrid ini hanya meminta para suporter bertindak adil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ancaman Pembunuhan

Real Madrid, Liverpool, Liga Champions, Mohamed Salah
Striker Liverpool, Mohamed Salah, berebut bola dengan bek Real Madrid, Sergio Ramos, pada laga final Liga Champions di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Minggu (27/5/2018). Salah mengalami cedera bahu usai dilanggar Ramos. (AP/Efrem Lukatsky)

Soal sambutan negatif publik Wembley, Ramos tidak bisa berbuat banyak. Dia mengaku akan lebih bahagia jika mendapat sambutan lainnya. Ramos juga tak mau lagi membahas masalah ini.

"Saya akan lebih senang menerima sambutan lainnya karena orang-orang hanya mengingat aksi di final, dan tak ada yang mengingat ancaman pembunuhan yang diterima saya, keluarga saya dan anak-anak saya," ujar Ramos di skysports.

"Ini adalah isu yang sangat sensitif dan orang-orang mungkin menganggapnya sebagai gurauan dan karena itulah mereka mengkritik saya di stadion seperti ini."

"Suara hati saya jelas. Saya sudah menjelaskan apa yang terjadi, dan saya tak mau memberikan penjelasan lebih lanjut," imbuh Ramos.


Tak Akan Berubah

Ramos bersikeras tak akan mengubah cara bermainnya. Dia selalu bertindak profesional di lapangan dan tak pernah bermaksud mencederai pemain lawan.

Ramos pun berjanji akan terus berusaha menjaga ketenangannya dan menghadapi kasus ini sebaik mungkin. "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya tak pernah bermaksud menyakiti kolega."

"Ada beberapa orang yang mungkin sudah salah paham, tetapi inilah sepak bola. Hal itu tak akan mengubah apa pun dalam permainan saya atau diri saya sendiri," tutupnya.

Sumber: Bola.net

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya