Peserta MotoGP Lempar Wacana Perubahan Jadwal

Dua bentuk proposal kabarnya telah dikirimkan ke penyelenggara MotoGP, Dorna.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2018, 16:00 WIB
Logo MotoGP
Logo MotoGP

Liputan6.com, Jakarta Pabrikan yang menjadi peserta MotoGP melempar wacana agar promotor, Dorna Sports mengubah jadwal penyelenggaraan balapan mulai tahun depan. Menurut MCN, Yamaha merupakan salah satu pabrikan yang paling getol agar perubahan ini dilakukan.

Belakangan beberapa rider MotoGP, termasuk Valentino Rossi, mengeluhkan buruknya performa dan kurangnya grip ban Michelin dalam sesi balap, dan mengindikasi bahwa hal ini dipengaruhi oleh ban Dunlop milik Moto2 yang 'tertinggal' di lintasan.

Masalah ini tak pernah dialami para rider MotoGP selama uji coba, mengingat mereka tak pernah berbagi lintasan dengan Moto2. Dua proposal pun telah diajukan kepada Komite Grand Prix (GPC) untuk menghindari masalah tersebut.

Selama ini, kelas Moto3 selalu memulai sesi latihan dan kualifikasi terlebih dahulu, diikuti MotoGP dan Moto2 mendapat giliran terakhir. Urutan sesi ini pun berubah pada hari balap (Minggu), di mana Moto3 selalu mendapat giliran pertama untuk turun lintasan, dan diikuti Moto2 dan MotoGP.

Salah satu dari proposal yang diajukan kepada GPC adalah, Moto2 dan Moto3 disarankan bertukar waktu sesi latihan, hingga latihan Moto2 digelar lebih dulu. Proposal kedua, Moto2 dan MotoGP disarankan bertukar waktu sesi balap pada hari Minggu, hingga Moto2 digelar sebagai sesi balap penutup.

 

 

Yamaha Dukung Perubahan

Valentino Rossi, MotoGP
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi saat beraksi pada kualifikasi MotoGP Aragon 2018. (Twitter/Yamaha MotoGP)

Meski menyadari bahwa perubahan format ini harus menunggu persetujuan dari GPC yang berisi FIM, Dorna Sports, IRTA dan MSMA, Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis sangat mendukung perubahan ini dan berharap GPC mengabulkan salah satu dari proposal tersebut.

"Saya rasa aneh bila kami menjalani pekan balap dengan sebuah format, tapi kemudian format ini dibalik pada Minggu. Setidaknya kami harus menjalankan format yang sama sepanjang pekan. Ini memang ada kaitannya dengan waktu siaran televisi dan faktor lainnya, tapi mengapa harus menambah variabel lain pada hari balap?" ungkapnya.

"Semua tergantung format apa yang akan mereka pilih, tapi bagi para engineer, format ini tampaknya menambah variabel yang tak kami butuhkan. Teorinya adalah karena MotoGP lebih rumit, dan untuk mencari setup, butuh lebih banyak waktu. Tapi mungkin kami harus mereka ulang apakah 'teori' ini masih valid," pungkas pria Inggris ini.

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

Sumber: Bola.net 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya