Liputan6.com, Bandung - Pelatih Persib Bandung Roberto Mario Carlos Gomez mengaku heran dengan sanksi berat yang dijatuhkan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada timnya.
"Mario tidak mengerti dengan situasi ini. Dia tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Kasihan dia," ujar asisten pelatih Persib Fernando Soler, mewakili Gomez, di Bandung, Rabu (3/10/2018), seperti dikutip dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Soler mengatakan, sanksi ini baru dialami Gomez sepanjang karier kepelatihan di berbagai negara. Pria asal Argentina itu tidak pernah merasakan timnya dikenai sanksi seberat ini.
Menurutnya, sanksi ini berdampak sangat besar terhadap tim maupun manajemen. Apalagi, larangan bertanding di Pulau Jawa hingga akhir musim kompetisi membuat banyak kerugian bagi pendukung Persib.
"Suporter dan pemain juga kasihan. Apalagi pemain, karena mereka kerja keras di lapangan setiap hari melawan panas dan hujan," ujarnya.
Jonathan Bauman
Tak hanya Gomez, Jonathan Bauman yang disanksi larangan dua kali bermain akibat menyikut pemain lawan, juga merasakan hal serupa. Sanksi seperti itu baru kali ini didapatkan striker asal Argentina tersebut.
"Jonathan telepon saya dan saya bilang sabar saja. Dia jujur sedih dan bilang ini baru pertama kena (hukuman) seperti ini," kata Soler.
Soler mengakui hukuman yang diberikan PSSI membuat timnya sedikit kehilangan fokus. Tapi, secara perlahan tim pelatih akan mengembalikan mental seluruh pemain agar kembali siap tempur.
Advertisement
Soler Juga Disanksi
Soler juga masuk dalam daftar yang terkena sanksi Komdis PSSI. Ia tak boleh memasuki stadion hingga akhir musim kompetisi Liga 1 2018 karena dinilai mengintervensi wasit.
Soler juga heran atas sanksi tersebut. "Karena itu saya tidak mengerti. Kalau ada situasi seperti itu (dinilai mengintervensi), seharusnya dipanggil dulu di depan wasit, orang Komdis," ucapnya.
Apalagi saat penjatuhan sanksi, ia dan para pemain tidak pernah dimintai keterangan lebih dulu oleh PSSI. "Terserah mereka mau bikin (sanksi) apa, saya tidak bisa bicara lagi," imbuhnya.