Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi angkat bicara mengenai sanksi yang diberikan PSSI untuk Persib Bandung pasca tewasnya suporter Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) beberapa waktu lalu.
Sanksi ini menyebut Persib harus bertanding di luar Jawa dan tanpa penonton hingga akhir musim 2018, kemudian larangan bagi penonton menghadiri laga kandang di Bandung hingga pertengahan musim 2019.
Advertisement
Baca Juga
Imam Nahrawi mengaku belum membaca secara detail sanksi yang dikeluarkan PSSI untuk Persib. Namun, ia meminta kepada Komisi Disiplin (Komdis) dan Komisi Banding (Komding) PSSI untuk netral dan independen apabila Maung Bandung mengajukan keberatan atas sanksi tersebut.
"Sudah barang tentu kalau Persib berkeberatan, masih ada komisi banding. Saya berharap betul komisi disiplin, komisi banding, harus independen, harus netral," kata Imam Nahrawi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Menurut Imam Nahrawi, sanksi yang dikeluarkan PSSI kepada Persib tidak ada kaitannya dengan pemerintah, dalam hal ini Kemenpora. "PSSI tidak pernah berkonsultasi kepada pemerintah terkait sanksi itu," ucap Imam Nahrawi.
Regulasi Jelas
Yang terpenting, kata Imam, PSSI bisa menciptakan regulasi yang bagi seluruh klub sepak bola tanah air. Sehingga penyelenggaran kompetisi klub sepak bola dalam negeri bisa berjalan dengan baik tanpa diwarnai keributan antarsuporter.
"Sesungguhnya yang lebih penting dari itu ada regulasi tetap yang mengikat dan bisa berdampak lebih panjang lagi bagi sebuah komitmen penyelenggaraan kompetisi. Sehingga peristiwa-peristiwa apapun itu betul-betul terikat dengan regulas. Jadi jangan parsial seperti sekarang," tandas Imam Nahrawi.
Advertisement