Terkait Sanksi Persib, Menpora Minta Komdis dan Komding PSSI Netral

Persib dijatuhi sanksi berat oleh Komdis PSSI.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 04 Okt 2018, 17:45 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2018, 17:45 WIB
Bersama PSSI, Menpora Bahas Perdamaian Suporter Sepak Bola Indonesia
Menpora Imam Nahrawi angkat bicara mengenai sanksi Persib. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi angkat bicara mengenai sanksi yang diberikan PSSI untuk Persib Bandung pasca tewasnya suporter Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) beberapa waktu lalu.

Sanksi ini menyebut Persib harus bertanding di luar Jawa dan tanpa penonton hingga akhir musim 2018, kemudian larangan bagi penonton menghadiri laga kandang di Bandung hingga pertengahan musim 2019.

Imam Nahrawi mengaku belum membaca secara detail sanksi yang dikeluarkan PSSI untuk Persib. Namun, ia meminta kepada Komisi Disiplin (Komdis) dan Komisi Banding (Komding) PSSI untuk netral dan independen apabila Maung Bandung mengajukan keberatan atas sanksi tersebut.

"Sudah barang tentu kalau Persib berkeberatan, masih ada komisi banding. Saya berharap betul komisi disiplin, komisi banding, harus independen, harus netral," kata Imam Nahrawi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Menurut Imam Nahrawi, sanksi yang dikeluarkan PSSI kepada Persib tidak ada kaitannya dengan pemerintah, dalam hal ini Kemenpora. "PSSI tidak pernah berkonsultasi kepada pemerintah terkait sanksi itu," ucap Imam Nahrawi.

Regulasi Jelas

Liga 1 Indonesia 2018 : Persib Bandung Vs Persija Jakarta
Bek Persib Bandung, Bojan Malisic, bersitegang dengan kapten Persija Jakarta, Ismed Sofyan, pada laga Liga 1 di Stadion GBLA, Jawa Barat, Minggu (23/9/2018). Persib menang 3-2 atas Persija. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Yang terpenting, kata Imam, PSSI bisa menciptakan regulasi yang bagi seluruh klub sepak bola tanah air. Sehingga penyelenggaran kompetisi klub sepak bola dalam negeri bisa berjalan dengan baik tanpa diwarnai keributan antarsuporter.

"Sesungguhnya yang lebih penting dari itu ada regulasi tetap yang mengikat dan bisa berdampak lebih panjang lagi bagi sebuah komitmen penyelenggaraan kompetisi. Sehingga peristiwa-peristiwa apapun itu betul-betul terikat dengan regulas. Jadi jangan parsial seperti sekarang," tandas Imam Nahrawi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya