Terancam Pemecatan, Lopetegui Ajukan Solusi pada Real Madrid

Real Madrid tak pernah menang di lima laga terakhir La Liga

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2018, 16:10 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2018, 16:10 WIB
Julen Lopetegui
Pelatih Timans Spanyol Julen Lopetegui. (AP Photo/Alberto Saiz)

Liputan6.com, Madrid - Nasib pelatih Real Madrid, Julen Lopetegui, dikabarkan kian dekat dengan pemecatan. Isu itu kian santer usai Real Madrid kalah telak 1-5 dari Barcelona di laga El Clasico, di Nou Camp Stadium, Minggu (28/10/2018) pada ajang La Liga.

Real Madrid kini kian terpuruk. Kekalahan dari Barcelona kian menenggalamkan Madrid dalam kesulitan.

Musim ini berjalan buruk bagi Los Blancos. Sang pelatih, Julen Lopetegui tampaknya tak mampu mempertahankan kekuatan Real Madrid yang sudah dibangun Zinedine Zidane dalam beberapa tahun terakhir.

Tercatat, Real Madrid tak pernah menang di lima laga terakhir La Liga, dengan rincian empat kali kalah dan sekali imbang. Posisi Lopetegui sebagai pelatih pun kian terancam.

Selain itu, Lopetegui mengakui salah satu tugas utamanya saat ini adalah mengembalikan mood atau suasana hati skuatnya.


Suasana Hati

Julen Lopetegui, Real Madrid, Zinedine Zidane
Performa apik Lopetegui selama menangani timnas Spanyol menjadi alasan Real Madrid tertarik mengamankan jasanya. (AP/Alberto Saiz)

Lopetegui tak mau berdalih, dia mengaku sedih melihat laju buruk Madrid musim ini. Namun, dia yakin Madrid memiliki kekuatan untuk membalikkan kondisi itu dan kembali ke jalur kemenangan.

"Saya sedih, ini sulit, tetapi ini masih Oktober dan saya memiliki kekuatan untuk meyakini bahwa kami bisa membalikkan hal ini dan saya percaya pada tim kami," tegas Lopetegui di laman resmi realmadrid.

"Sedikit demi sedikit, para pemain mulai menemukan performa terbaik mereka dan kami juga menghadapi banyak cedera. Saya tak ragu bisa terus memimpin tim ini."


Membantu Pemain

Lebih lanjut, Lopetegui saat ini ingin membantu timnya segera kembali ke semangat positif untuk menatap laga berikutnya. Dia tak mau kegagalan ini berlarut-larut mengganggu mentalitas skuatnya.

"Pada akhirnya tanggung jawab itu berada di pundak pelatih, tetapi kami semua menang dan kalah bersama."

"Kurangnya efektivitas terbukti sangat merugikan di beberapa pertandingan. Kami harus berjuang, percaya dan terus melaju. Itulah satu-satunya solusi," sambung dia.

"Satu-satunya hal di pikiran saya saat ini adalah meningkatkan suasana hati para pemain saya."

Sumber: bola.net

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya