5 Alasan Alexander Zverev Bisa Jadi Petenis Nomor 1 Dunia

Petenis asal Jerman, Alexander Zverev, tampil brilian untuk menjuarai ATP World Tour 2018.

oleh Okky Herman Dilaga diperbarui 20 Nov 2018, 02:37 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2018, 02:37 WIB
Alexander Zverev juara ATP Finals
Petenis Jerman, Alexander Zverev memegang trofi setelah mengalahkan Novak Djokovic pada laga puncak ATP Finals 2018 di O2 Arena, London, Senin (19/11). Zverev mengalahkan petenis nomor satu dunia dalam dua set langsung 6-4, 6-3. (AP/Tim Ireland)

Jakarta - Petenis asal Jerman, Alexander Zverev, tampil brilian untuk menjuarai ATP World Tour 2018. Dia mengalahkan petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, dengan dua set langsung, 6-4 dan 6-3 di O2 Arena, London, Minggu (18/11/2018).

Kemenangan itu sangat spesial bagi Zverev. Untuk kali pertama, Zverev berhasil memenangi ajang bergengsi pada usia 21 tahun.

Titelnya pun kini bertambah menjadi 10 gelar. Zverev sudah menduduki peringkat empat dunia.

Namun, banyak yang menilai Zverev akan segera menjadi pemain nomor satu dunia. Banyak faktor yang mendukung potensi Zverev bisa lebih besar ketimbang saat ini.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menjadi Zverev sebagai pemain nomor satu dunia.

1. Servis kelas dunia

Dengan postur 198 sentimeter, Alexander Zverev memiliki servis yang sangat cepat. Kecepatan servis Zverev mencapai lebih dari 210 kilometer per jam.

Pada final ATP World Tour 2018, Zverev membuku ace sembilan kali lebih banyak ketimbang Novak Djokovic.

 

2. Mentalitas

Zverev mulai bisa membangun mentalitas yang baik. Pada ATP World Tour 2018, Zverev mampu mengalahkan dua petenis terbaik saat ini, Roger Federer dan Novak Djokovic.

Padahal sebelumnya, Zverev menyerah 1-6 dan 1-6 dari Djokovic pada penyisihan grup. Kekalahan itu tidak memengaruhi permainan Zverev yang mampu membalas Djokovic pada final.

3. Faktor Ivan Lendl

Pada tahun ini, Zverev resmi dilatih legenda tenis dunia, Ivan Lendl. Zverev berharap Lendl bisa meningkatkan kualitasnya dari segi permainan maupun mental.

Lendl merupakan mantan pemain yang juga sukses berkarier sebagai pelatih. Lendl pernah berhasil menjadikan petenis Inggris, Andy Murray, memenangi Grand Slam sekaligus pemain nomor satu dunia.

4. Piawai di depan net

Zverev mampu mematahkan servis Djokovic sebanyak empat kali di final ATP World Tour 2018. Itu terjadi karena keberanian Zverev maju ke depan net setelah mengantisipasi servis Djokovic.

Tekniknya di depan net juga terbilang baik. Zverev mayoritas memenangi poin dari lawan-lawannya bila dalam posisi tersebut.

5. Kebugaran

Selain dilatih Ivan Lendl, Zverev juga ditangani mantan pelatih Andy Murray lain, yakni Jez Green. Di bawah penanganan Green, Zverev mendapatkan banyak latihan di pusat kebugaran.

Zverev mengakui menjalani latihan kebugaran selama tiga jam setiap hari. Hal itu demi meningkatkan kekuatan otot yang selama ini menjadi kelemahannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya