Kekecewaan Terhadap Ketum PSSI Edy Rahmayadi Harus Disampaikan di Kongres

Edy Rahmayadi terpilih melalui Kongres PSSI dan hanya bisa dievaluasi melalui mekanisme Kongres PSSI.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 27 Nov 2018, 18:50 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2018, 18:50 WIB
Ketum PSSI, Edy Rahmayadi
Ketum PSSI, Edy Rahmayadi, berlari bersama pemain Timnas Indonesia U-16 sebelum acara pelepasan di Stadion Atang Sutresna, Jakarta Timur, Rabu (12/9/2017). Timnas U-16 akan mengikuti kualifikasi Piala AFC U-16. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Jakarta Desakan yang meminta Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, untuk turun dari jabatannya terus mengalir seiring kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 lalu.

Sepak bola Indonesia seakan kembali mendapatkan ujian setelah sejumlah permasalahan hadir beberapa waktu terakhir, mulai dugaan pengaturan skor di sejumlah pertandingan sepak bola Indonesia, bergulirnya kompetisi domestik bersamaan dengan jadwal pertandingan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018, hingga kegagalan Timnas Indonesia melangkah jauh di Piala AFF 2018.

Kekecewaan disuarakan banyak pihak, termasuk masyrakat Indonesia pencinta Tim Garuda melalui berbagai aksi, baik di media sosial maupun ketika memberikan dukungan langsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Satu penyebab kekecewaan itu antara lain karena Edy Rahmayadi dinilai tidak fokus hanya mengurus PSSI, tetapi juga merangkap jabatan dengan menjadi Gubernur Sumatra Utara.

Namun, tak semudah itu meminta Edy Rahmayadi untuk turun dari kursi Ketua Umum PSSI. Manajer Madura United, Haruna Soemitro, menegaskan kekecewaan tersebut lebih baik disalurkan melalui Kongres PSSI.

"Bagi saya mau kecewa, mau marah, mau tidak suka, semua itu harus disalurkan melalui kongres. Sebentar lagi akan ada Kongres PSSI dan evaluasi yang diinginkan seperti apa, ya dilakukan melalui kongres. Edy Rahmayadi terpilih bukan melalui media sosial, bukan lewat suara jalanan, bukan lewat media massa, tapi lewat kongres. Jadi semua harus diselesaikan lewat kongres," ujar Haruna Soemitro.

Dengan mekanisme seperti itu, masyarakat Indonesia harus menggantungkan harapan kepada voters PSSI yang menjadi delegasi dalam Kongres PSSI. Namun, dari pengakuan anggota Exco PSSI, Gusti Randa, belum ada satu pun pemilik suara yang mengutarakan keinginannya agar Edy Rahmayadi mundur dari posisinya.

"PSSI organisasi besar. Saat ini tak ada satu pun surat dari anggota yang meminta Edy untuk mundur. Mekanismenya pun sudah jelas karena Pak Edy tidak dipilih oleh masyarakat, tetapi anggota PSSI, dan satu pun tak ada yang membicarakan Edy out," timpal Gusti Randa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya