Jakarta - Asosiasi Pemain Sepakbola Profesional Indonesia (APPI) menyatakan tiga sikap terkait tuduhan suap dan pengaturan skor pemain Timnas Indonesia pada Piala AFF 2010.
Presiden APPI, Firman Utina membeberkan, organisasinya APPI menolak dan menentang dengan tegas segala bentuk pengaturan skor sepak bola Indonesia. Kedua, APPI akan membantu dan kerja sama dengan satgas yang akan dibentuk Polri.
Advertisement
Baca Juga
Sikap ketiga adalah APPI akan mendorong pihak kepolisian adil dalam penanganan pengaturan skor sepak bola Indonesia.
GM APPI, Ponaryo Astaman menambahkan, pemain sudah berkomunikasi dan menyatakan kesiapan bekerja sama dengan satgas yang dibentuk Kapolri untuk mengusut tuntas dugaan tersebut.
"Kami menghormati apapun nanti hasil investigasi Satgas," katanya.
Namun, ia menegaskan, tudingan ini membutuhkan penyelesaian yang komprehensif. Apalagi, pemain sudah mendapat hukuman sosial yang paling pedih, yakni mendapat hujatan dari suporter.
Kami ingin langkah nyata untuk menyelesaikan. Kami APPI mewakili mereka sudah membuat langkah nyata bahwa kami tidak melakukan hal itu. Aktif dalam investigasi.
Seperti diketahui, dugaan suap dan pengaturan skor Piala AFF 2010 kembali mencuat setelah dibahas dalam Mata Najwa bertajuk PSSI Bisa Apa? (Jilid 2), Rabu (19/12/2018) malam.
Dalam acara tersebut, mantan manajer Timnas Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla, menyebut nama Maman Abdurrahman. Namun, Andi memberikan penjelasan bahwa ia tak menuding Maman terlibat suap, tapi melakukan kesalahan teknis alias blunder.
Setelah talkshow tersebut, beberapa nama pemain skuat Garuda asuhan Alfred Riedl ikut terseret, terutama dari isu-isu yang berembus di media sosial. Di antaranya adalah Firman Utina dan Markus Horison.
Pemain pun sudah memberikan klarifikasi dan menyatakan tudingan suap dan pengaturan skor di final Piala AFF 2010 itu tidak benar. "Kami siap bekerja sama dengan satgas untuk mengusut dugaan itu," kata Maman.
Â
Sumber: Bola.com