Liputan6.com, Madrid - Carl Fogarty meminta penyelenggara Kejuaraan Dunia Balap Motor (WSBK) untuk meniru MotoGP. Empat kali juara WSBK itu mengatakan WSBK sebaiknya setop penggunaan perangkat elektronik (ECU) yang dimodifikasi.
Dia meminta agar WSBK, balapan yang menggunakan motor-motor produksi massal, gunakan ECU satu merek sehingga bisa membuat balapan lebih menarik. MotoGP sudah menerapkan ini sejak 2015 sehingga membuat balapan sulit diduga dan menarik.
Advertisement
Baca Juga
WSBK saat ini sedang mengalami penurunan popularitas. Itu disebabkan oleh dominasi Kawasaki dan Jonathan Rea yang sulit dihentikan sejak 2015.
Rea bahkan pecahkan rekor jumlah kemenangan sepanjang masa yang dicetak Carl Fogarty tahun lalu, saat memenangkan gelar juara WSBK untuk keempat kali beruntun. Dia jadi juara dengan perbedaan 200 poin dengan pembalap peringkat dua Chaz Davies.
Fogarty menilai ECU terlalu memengaruhi hasil balapan. Padahal balapan bisa lebih menarik seperti MotoGP kalau menggunakan ECU satu merek.
Â
Â
Komentar Fogarty
"Copot semua perangkat elektronik modifikasi dan buang di tempat sampah. Anda harus membalap gunakan kontrol dari pergelangan tangan seperti British Super Bike. Sekarang semua ditentukan elektronik," katanya seperti dikutip Motorsport.
"Saya tahu semuanya tak bisa membuat penemuan yang sudah ditemukan. Tapi perangkat elektronik membuat balapan jadi membosankan. Perangkat elektronik terbaik bakal menangkan balapan, ini gila."
Dia mengatakan, di eranya, saat ban motor mulai aus, dia harus mengubah gaya membalap dan lebih banyak memainkan perseneling.
"Saya mencoba membuat motor lebih tegak dan lebih cepat pindah gigi. Saya bisa lakukan ini dengan baik," katanya.
Advertisement
Bukan Salah Rea
Banyak yang menyalahkan Jonathan Rea sehingga membuat balapan menjadi membosankan. Namun Fogarty tak mau menyalahkan Rea sendiri.
Soalnya, dia mengatakan pembalap top saat ini banyak yang ogah mengungkapkan isi pikirannya.
"Saya pikir banyak pembalap sekarang yang susah jadi diri sendiri. Mereka tak bisa ungkapkan apa yang mereka inginkan seperti di era saya," kata Fogarty.