Liverpool - Liverpool menderita dua kekalahan secara berturut-turut, untuk pertamanya, musim ini. Hal itu terjadi usai mereka takluk dari Wolverhampton Wanderers, di pentas Piala FA, dua hari lalu.
Sebelumnya, The Reds mengalami kekalahan perdana saat takluk dari Manchester City, pekan lalu. Hasil buruk dengan skor 1-2 di markas Wolves, julukan Wolverhampton Wanderers, membuat Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, meneruskan tren negatif.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dirilis BBC Sports, Jurgen Klopp punya rekor buruk di Piala FA. Dia sudah mengalami empat kekalahan beruntun kala memimpin anak asuhnya di pentas Piala FA. Pada kesempatan pertama musim 2015-2016, Liverpool tersingkir saat bertemu West Ham United melalui pertarungan replay pada Putaran IV.
Setahun berikutnya, Stadion Anfield menjadi saksi Liverpool tersingkir di depan Liverpudlian. The Reds kalah 1-2 dari Wolves pada Putaran IV. Armada Si Merah kembali meraih malu di rumah sendiri setelah kalah dari West Brom dengan skor 2-3 pada 2017-2018.
Mimpi buruk Klopp terulang lagi setelah Sadio Mane dkk tersungkur di tangan Wolves pada musim ini. Sang arsitek tim mengakui ada beberapa kesalahan yang membuat Liverpool tak sanggup tampil maksimal.
Akibat Cedera
Satu di antaranya adalah komposisi kuartet lini belakang setelah keluarnya Dejan Lovren akibat cedera pada menit ke-6. Alberto Moreno, Fabinho, Ki-Jana Hoever dan Rafael Camacho, belum bermain padu.
"Semua ini adalah tanggung jawabku, mereka tak memiliki ritme yang bagus. Banyak keputusanku yang tak maksimal, dan buatku itu biasa karena kadang peristiwa seperti ini ada dalam karier," beber Klopp.
Pada pertandingan tersebut, Klopp mengubah formasi starting XI. Liverpool tampil dengan 9 pemain 'baru', termasuk dua remaja yang melakoni debutan.
Mantan striker Timnas Inggris, Alan Shearer menilai, keputusan Klopp menjadi bumerang. "Ketika Anda merotasi pemain dengan 9 orang baru, Anda benar-benar berjudi, dan itu yang diperlihatkan kubu Liverpool," katanya, di BBC Sport.
Sumber: BBC Sport
Advertisement