Putra BNI 46 Buka Peluang ke Final Four Proliga 2019

Putra BNI 46 kini menempati peringkat ketiga klasemen sementara Proliga 2019 dengan 8 poin.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 12 Jan 2019, 22:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2019, 22:00 WIB
Proliga 2019 - BNI 46
Pemain BNI 46 I Putu Randu melepaskan smes yang coba diblok pemain Jakarta Garuda pada seri pertama putaran kedua Proliga 2019 di PSCC Palembang, Sabtu (12/1/2019). (Humas PBVSI)

Liputan6.com, Palembang - Tim putra Jakarta BNI 46 membuka peluang lolos ke final four Proliga 2019 usai mengalahkan Jakarta Garuda di seri pertama putaran kedua. Tim asuhan Samsul Jais ini menang 3-0 (25-23, 25-20, 25-9) di GOR PSCC Palembang, Sabtu (12/1/2019).

Hasil ini menempatkan BNI 46 di peringkat ketiga klasemen sementara Proliga 2019 dengan 8 poin hasil dari tiga kali menang dan tiga kalah. Sigit Ardian dan kolega menggeser Palembang Bank SumselBabel serta Sidoarjo Aneka Gas Industri.

Duel sengit sudah tersaji sejak awal pertandingan. BNI 46 langsung menyerang pertahanan hingga mampu mengungguli 11-7. Namun, Jakarta Garuda mampu mengejar dan memimpin 17-16. Tapi, diakhiri BNI dengan skor 25-23.

Memasuki set kedua, Mahendra dan kolega mampu memulai laga dengan bagus. Namun, mereka terus kehilangan penguasaa bola sehingga skor semakin menjauh dan harus mengakui keunggulan BNI 46 20-25. Pada set ketiga, BNI 46 dengan mudah mengakhiri pertandingan dengan skot 25-9.

Hasil ini berbeda jauh dengan putaran pertama Proliga 2019. Saat itu, Jakarta Garuda sempat membuat BNI 46 kesulitan dan kalah dengan skor tipis 2-3.

Masalah Mental

Proliga 2019 - BNI 46
Pemain BNI 46 Sigit Ardian (3) mencoba blok smes pemain Jakarta Garuda pada seri pertama putaran kedua Proliga 2019 di GOR PSCC Palembang, Sabtu (12/1/2019). BNI 46 menang 3-0. (Humas PBVSI)

Pelatih Jakarta Garuda Eko Waluyo mengaku sudah cukup puas dengan permainan yang diperlihatkan anak asuhnya. "Hanya saja semua kembali ke mental, ketika mereka tertekan ya seperti tadi," kata Eko usai pertandingan.

"Anak-anak mainnya seperti dibebani, tapi sebenarnya kami juga pelatih tidak ada pressure dan manajemen juga tidak memberi beban."

"Tapi, mereka seperti tidak lepas mainnya. Kalau kita flashback ke belakang, sepertinya berpikir kita masih ada peluang. Tetapi, ya itu adik-adik kita kalau sudah turun, untuk naik sudah berat," pungkas Eko.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya