Liputan6.com, Leganes - Casemiro memberi pembelaan atas kekalahan tipis 0-1 Real Madrid dari Leganes pada leg kedua 16 besar Copa del Rey di stadion Butarque, Kamis (17/1/2019) dini hari WIB. Kekalahan ini memang tidak berpengaruh karena Madrid tetap lolos ke perempat final Copa del Rey.
Namun hasil itu juga menunjukkan belum konsistennya Real Madrid. Seakan-akan Madrid tak bisa mempertahankan tren kemenangan meski melawan tim kecil.
Advertisement
Baca Juga
Real Madrid tetap lolos ke perempat final Copa del Rey karena sudah menang 3-0 pada leg pertama 16 besar. Madrid tetap lolos dengan agregat kemenangan 3-1.
Casemiro mengatakan, Real Madrid tak pernah mengalah melawan tim manapun. Dia mengatakan, timnya selalu ingin menang.
Itu target yang selalu dibidik Real Madrid saat main di kompetisi manapun. Namun, Madrid saat ini sangat tidak konsisten di La Liga.
Â
Â
Komentar Casemiro
"Kami kalah tapi tetap lolos, itulah yang kami inginkan. Kalau bicara bagaimana permainan kami, kami kurang dalam di babak pertama tapi tampil lebih baik di babak kedua," ujar Casemiro seperti dikutip Goal.com.
"Kami mengontrol kecepatan, fans mereka sangat berisik tapi kami bisa mengontrol pertandingan. Kami tahu tak ada laga yang mudah, sekarang kami konsentrasi untuk laga akhir pekan ini."
Casemiro mengatakan, Madrid tak pernah anggap remeh tim manapun. Terbukti tim kecil seperti Leganes pun bisa kalahkan mereka.
"Kami selalu bermain untuk menang, kami tak berada di tempat yang bagus. Jujur saja, kami sudah kerja keras," ujar gelandang asal Brasil itu.
"Kami masih main di Liga Champions, sedikit tertinggal di La Liga dan sekarang melaju ke perempat final Copa del Rey. Apapun yang terjadi kami harus menang, tak peduli siapa jadi lawan."
Advertisement
Panas
Leganes menjadi tim kedua setelah Levante yang bisa mengalahkan Real Madrid dan Barcelona musim ini. Usai pertandingan, pelatih Leganes, Mauricio Pellegrino berang.
Itu karena wasit mengusirnya ke bangku penonton karena sempat memprotes keras.
"Sepertinya wasit mengusir saya karena saya membuat gestur sepasang kaca mata. Tapi saya tak pernah melakukannya, itu hukuman tak adir. Saya tak suka ini, saya hanya bilang itu penalti."