Liputan6.com, Manchester - Manajer interim Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer mendapat ujian besar pada kariernya di Old Trafford. Dia harus menjalani jadwal neraka berdurasi 12 hari.
MU bakal meladeni Paris Saint-Germain (Liga Champions), Chelsea (Piala FA), dan Liverpool (Liga Inggris) bulan depan. Nasib mereka pada tiga kompetisi tersebut pun ditentukan di sana.
Advertisement
Baca Juga
Tidak mudah meraih hasil positif mengingat kualitas lawan. Namun, keberhasilan meraih kemenangan akan memperkuat daya tawar Solskjaer untuk menjadi manajer permanan The Red Devils.
Paul Pogba dan kawan-kawan memulai perjuangan melawan PSG pada 12 Februari. Mereka lalu meladeni Chelsea pada 17 atau 18 Februari. Selanjutnya MU bersua Liverpool pada 24 Februari.
Kalender menantang ini sebenarnya berlanjut ke bulan berikutnya. MU dijadwalkan melakoni duel kedua versus PSG pada 6 Maret. Menyusul laga kontra Arsenal (10 Maret) dan Manchester City (16 Maret) di Liga Inggris.
Coba Rebut Gelar
Meski berat, Solskjaer menekankan ambisinya meraih trofi musim ini. Dia menilai kesempatan terbesar ada di Piala FA dan Liga Champions.
"Peluang kami Liga Inggris musim ini sudah tertutup. Tapi kami akan coba memenangkannya musim depan," ungkapnya, dilansir Daily Mail.
Advertisement
Start Sempurna
Solskjaer memulai kerja dengan lima kemenangan beruntun. Namun, kinerja positif tersebut tidak terlalu dihargai karena diraih atas tim-tim seperti Cardiff City, Huddersfield Town, hingga Reading.
Namun, Solskjaer membuktikan kualitas dengan memperpanjang laju hingga delapan laga berturut-turut. Performa itu diraih usai menjalani dua lawatan ke London untuk menghadapi Tottenham Hotspur dan Arsenal.
Solskjaer bisa memperpanjang rekor jika menaklukkan Burnley pada lanjutan Liga Inggris di Old Trafford, Rabu (30/1/2019) dini hari WIB.