Erick Thohir Minta PSSI dan Satgas Antimafia Bola Bersinergi Basmi Match Fixing

Erick Thohir tidak ingin FIFA kembali mengambil langkah tegas karena terlalu banyak intervensi di sepak bola Indonesia.

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 01 Feb 2019, 19:25 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2019, 19:25 WIB
Hari Jadi Satria Muda
Pemilik Satria Muda, Erick Thohir, memberikan sambutan saat peluncuran film 25 tahun Satria Muda di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (15/11). Peluncuran ini dalam rangka peringatan hari jadi SM yang ke-25 tahun. (Bola.com/Yoppy Renato)

Jakarta Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, ikut angkat bicara mengenai pemberantasan pengaturan skor di sepak bola Indonesia. Menurutnya, PSSI dan Satgas Antimafia Bola sebaiknya bersinergi untuk menuntaskan kasus ini hingga ke akar-akarnya.

Satgas Antimafia Bola telah menetapkan 11 tersangka terkait dugaan suap kompetisi sepak bola Indonesia. Hingga saat ini, Kepolisian terus mengembangkan kasus tersebut.

Teranyar, Satgas Antimafia Bola menggeledah dua kantor PSSI di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2019). Sehari berselang, giliran kantor PT. Liga Indonesia atau Komisi Disiplin yang disegel pihak aparat.

"PSSI ada aturannya. Penting sekali duduk bersama antara PSSI dan Kepolisian. Jika diperlukan juga Kemenpora. Jadi hukum tidak saling tindih karena sepak bola memiliki hukum sendiri di dunia internasional," kata Erick Thohir kepada wartawan.

Erick tidak ingin banyaknya intervensi hukum membuat FIFA kembali mengambil langkah tegas untuk sepak bola Indonesia, mengingat sempat membekukan kompetisi Tanah Air pada 2015.

"Saya harap harus segera konsolidasi. Jangan sampai FIFA memberikan sanksi lagi. Jika itu terjadi, mohon maaf, semua akan sulit. Mereka harus cari jalan keluar sama-sama. Sukses semua pasti karena gotong royong," tutur Erick Thohir.

Sumber: Bola.com

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya