Legenda Barcelona Kesulitan Beradaptasi di Jepang

Iniesta meraih berbagai kesuksesan bersama Barcelona.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Feb 2019, 21:30 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2019, 21:30 WIB
Andres Iniesta, Vissel Kobe
Andres Iniesta tinggalkan Barcelona untuk membela Vissel Kobe. (Michi Ono/Kyodo News via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Eks gelandang Barcelona Andres iniesta mengaku kesulitan beradaptasi sejak memperkuat klub Jepang Vissel Kobe. Pasalnya, budaya Jepang jauh berbeda dibandingkan Eropa.

Musim ini adalah kampanye pertama Iniesta bersama Vissel Kobe. Dia meninggalkan Barcelona karena menilai tidak lagi layak membela Barcelona karena termakan usia.

Iniesta juga memilih bermain di luar Eropa supaya tidak perlu melawan El Azulgrana suatu saat nanti.

Kepergian Iniesta tentu mengecewakan bagi Barcelona. Tidak mudah menemukan gelandang sehebat Iniesta, yang kerap kali jadi penentu kemenangan tim. Pun demikian, Iniesta memilih melanjutkan masa depannya di Jepang.

Bukan hanya bermain, Iniesta datang ke Jepang juga untuk membagi ilmu.


Tidak Mudah 

Peraih trofi terbanyak di Eropa
Andres Iniesta kala membela Barcelona. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Menurut Iniesta, adaptasinya berjalan sulit karena kebudayaan dan adat Jepang yang begitu berbeda dengan Eropa. Dia dan keluarganya memerlukan waktu cukup lama untuk menyesuaikan diri, meski saat ini sudah merasa nyaman.

"Adaptasi saya tidak berjalan mudah, baik dalam hal olahraga maupun keluarga, sebab adat Jepang berbeda drastis dengan adat kami sendiri. Namun, saat ini, akhirnya instri dan anak-anak saya merasa kami sudah beradaptasi dan sekarang waktu untuk menikmatinya," tegas Iniesta kepada sport.

"Orang Jepang jauh lebih tenang daripada kami, dan itu terlukis pada stadion dan di lapangan. Mereka mendukung dan memprotes, tapi mereka tidak pernah sampai marah seperti yang dilakukan di Eropa."

"Sebab mereka menghadapi kekalahan dengan cara yang sangat berbeda dibanding yang kami lakukan di Eropa," sambungnya.


Kekalahan Biasa

Filosofi menghadapi kekalahan itulah yang ternyata sulit diterima Iniesta. Dia jadi lebih tenang, kekalahan adalah hal biasa. Berbeda dengan saat masih membela Barca, kekalahan terasa seperti hukuman mati.

"Oke, kami kalah, lalu kenapa? Filosofi itulah yang sangat sulit untuk saya pahami dan saya terima, sebab di satu sisi mereka kompetitif, tapi di sisi lain mereka menerima kekalahan dengan cara berbeda."

"Waktu saya di Vissel Kobe jelas jauh lebih tenang daripada waktu saya di Barcelona," tandas Iniesta.

 

Sumber: Bola.net

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya