Jakarta - Piala Presiden 2019 mulai bergulir sore ini. Ajang yang akan disiarkan Indosiar ini, menjadi persiapan bagi klub peserta sebelum tampil di ajang sesungguhnya, Liga 1 2019.
Sebanyak 18 klub Liga 1, plus ditambah dua tim dari Liga 2 akan menjadi peserta Piala Presiden 2019 yang digelar di 5 kota dan kabupaten berbeda di Pulau Jawa. Persib Bandung, Tira-Persikabo, Persebaya Surabaya, dan Perseru Serui akan tampil di Grup A yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung.
Baca Juga
[bacajuga:Baca Juga](3907529 3907506 3907416)
Advertisement
Sementara itu, Bhayangkara FC, Bali United, Semen Padang, dan Mitra Kukar akan tampil di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, venue untuk Grup B. PSIS Semarang menjadi tuan rumah Grup C yang digelar di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, bersama PSM Makassar, Persipura Jayapura, dan Kalteng Putra.
PSS Sleman akan kedatangan Madura United, Persija Jakarta, dan Borneo FC di Grup D yang akan digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Dan Arema FC akan menjamu Persita Tangerang, Persela Lamongan, dan Barito Putera di Grup E.
Piala Presiden selalu menjadi turnamen yang ditunggu di awal tahun selama beberapa tahun terakhir. Turnamen yang dianggap sebagai pramusim ini memang menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia yang menantikan kompetisi resmi sepak bola Indonesia bergulir.
Bola.com merangkum empat fakta menarik untuk Piala Presiden 2019.
Menjadi Turnamen Pramusim yang Bergengsi
Predikat Piala Presiden sebagai turnamen pramusim sudah melekat sejak 2017. Dalam edisi kedua Piala Presiden tersebut, untuk pertama kalinya digelar menyongsong akan berlangsungnya kompetisi Liga 1 2017, kompetisi resmi pertama setelah Indonesia bebas dari sanksi FIFA.
Sebagai turnamen pramusim, sudah selayaknya Piala Presiden menjadi ajang bagi tim-tim yang bertanding untuk menjajal komposisi yang mereka miliki. Namun, besaran hadiah yang diberikan kepada tim juara membuat turnamen ini tak bisa dianggap hanya sebagai pramusim biasa.
Arema FC yang menjadi juara Piala Presiden 2017 diganjar hadiah sebesar Rp3 miliar. Total hadiah untuk sejumlah kategori pada edisi kedua itu mencapai Rp7 miliar.
Sementara di Piala Presiden 2018, hadiah yang ditawarkan menjadi semakin menarik. Persija Jakarta yang menjadi juara mendapatkan hadiah Rp3,3 miliar, di mana total hadiah saat itu menjadi Rp8,03 miliar, termasuk adanya lomba pemberitaan bagi para jurnalis tulis dan foto untuk turnamen tersebut.
Jumlah tersebut belum termasuk subsidi yang diterima tim-tim peserta, di mana setiap pertandingan disediakan dana sebesar Rp200 juta, di mana tim yang memenangi pertandingan mendapatkan Rp125 juta, yang kalah mendapatkan Rp75 juta, dan jika kedua tim bermain imbang, masing-masing mendapatkan Rp100 juta.
Bicara soal Piala Presiden 2019, hadiah pun semakin besar. Ketua Steering Committe Piala Presiden 2019, Maruarar Sirait, mempertegas besaran hadiah yang semakin tinggi itu.
"Hadiah untuk yang menjadi juara Piala Presiden 2019 sebesar Rp 3,5 miliar, naik Rp 200 juta. Kemudian, hadiah kedua naik Rp 200 juta. Juara 3 dan 4 naiknya Rp 75 juta," ucap Maruarar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Advertisement
Selalu Hadir Juara Baru
Dalam tiga edisi Piala Presiden sebelumnya, ada satu fakta yang tak bisa dimungkiri. Tim yang berbeda menjadi juara di setiap edisi turnamen tersebut.
Piala Presiden 2015, yang menjadi turnamen pertama yang diadakan dengan tujuan mengembalikan atmosfer sepak bola Indonesia yang baru saja mendapatkan hukuman dari FIFA, menjadi milik Persib Bandung. Diikuti 16 tim peserta, Persib Bandung menjadi yang terbaik setelah mengalahkan Sriwijaya FC di partai puncak yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Ketika edisi kedua turnamen ini digelar, Piala Presiden 2017, yang diadakan sebagai persiapan menuju Liga 1 2017, Arema FC menjadi yang terbaik. Cristian Gonzales yang tampil luar biasa mencetak hattrick dan membawa Singo Edan menang telak 5-1 atas Borneo FC di laga final.
Di sisi lain, Persija Jakarta menjadi juara di edisi ketiga Piala Presiden. Macan Kemayoran memperlihatkan dominasi yang luar biasa dengan kehadiran Marko Simic sebagai striker baru. Bahkan setelah menjuarai Piala Presiden 2018, Persija menjadi tim pertama yang berhasil menggandengnya dengan juara liga.
Dengan fakta tersebut, apakah juara baru akan lahir di Piala Presiden 2019?
Laga Final dengan Format Baru
Satu hal yang berbeda di Piala Presiden 2019 akan tersaji di laga final. Sebelum digantikan oleh Risha Adi Wijaya sebagai ketua Organizing Committee, Iwan Budianto sudah menegaskan bahwa untuk pertandingan puncak kali ini tidak digelar di satu venue seperti tiga edisi sebelumnya.
Hal tersebut membuat Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, belum tentu menjadi venue laga puncak, apalagi kalau Persija Jakarta atau Bhayangkara FC yang bermarkas di Jakarta gagal melaju hingga partai puncak.
Iwan Budianto, ketika drawing Piala Presiden 2019 digelar, menegaskan laga final digelar dengan sistem dua leg seperti halnya semifinal bertujuan agar atmosfer pertandingan lebih terasa dengan kehadiran masing-masing kelompok suporter yang akan memadati stadion kandang tim kesayangannya.
Belajar dari edisi-edisi sebelumnya, suporter Persib Bandung lebih mendominasi ketimbang Sriwijaya FC pada final 2015. Begitu pun ketika Arema FC menjamu Borneo FC, di mana pendukung Pesut Etam datang tak lebih dari 100 orang, sementara Stadion Pakansari yang menjadi venue Piala Presiden 2017 penuh dengan Aremania.
Bicara soal final Piala Presiden 2018, The Jakmania memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, di laga final. Meski pendukung Bali United yang datang terbilang cukup banyak, tapi tetap hanya memadati satu area tribun barat daya SUGBK.
Dengan digelarnya dua leg laga final di Piala Presiden 2019, masing-masing suporter tim finalis bisa mendapatkan kesempatan untuk memberikan dukungan penuh kepada timnya, sehingga animo pertandingan semakin menarik
Advertisement
Top Scorer Selalu dari Tim Juara
Bicara soal Piala Presiden 2019, tak hanya tim juara yang patut dinantikan, tetapi siapa pemain yang akan menjadi pencetak gol terbanyak di akhir turnamen.
Fakta unik tersaji dalam tiga edisi sebelumnya. Pencetak gol terbanyak Piala Presiden selalu berasal dari tim yang berhasil menjadi juara di edisi tersebut.
Zulham Zamrun menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Presiden 2015. Mengantarkan Persib Bandung menjadi juara, Zulham mengemas enam gol sepanjang turnamen dan tak terkejar oleh pemain-pemain lainnya.
Torehan gol terbanyak melonjak drastis di Piala Presiden 2017. Kecemerlangan Cristian Gonzales bersama Arema FC membuatnya mampu mengemas 11 gol dengan usianya yang sudah 40 tahun. Bahkan di laga final, El Loco sukses mengemas hattrick dalam kemenangan 5-1 atas Borneo FC.
Beralih ke Piala Presiden 2018, Persija Jakarta menjadi juara tak lepas dari kehadiran striker anyar asal Kroasia, Marko Simic. Dalam turnamen tersebut, Marko Simic menyihir The Jakmania dengan ketajaman dalam mencetak gol bagi Macan Kemayoran.
Seperti halnya Cristian Gonzales pada edisi 2017, Marko Simic sukses mengemas 11 gol sepanjang Piala Presiden 2018. Bahkan striker asal Kroasia itu juga meraih predikat sebagai pemain terbaik di turnamen tersebut.
Seperti halnya menantikan juara baru di Piala Presiden 2019, akankah tim juara juga melahirkan pencetak gol terbanyak di turnamen kali ini?