Jakarta Podium di MotoGP Argentina terasa sangat spesial bagi Valentino Rossi. Pembalap Monster Energy Yamaha itu berhasil menorehkan dua pencapaian istimewa setelah finis runner-up di Termas de Rio Hondo, Senin (1/4/2019) dini hari WIB.Â
Pertama, The Doctor berhasil menyudahi puasa podium terlama dalam kariernya. Dia kali terakhir naik podium pada MotoGP Jerman di Sachsenring pada Juli 2018. Saat itu, Rossi juga menjadi runner-up.Â
Baca Juga
Advertisement
Yang lebih menggembirakan, Rossi mengakhiri paceklik podium dengan penuh gaya. Pembalap Italia tersebut merebut posisi kedua setelah memenangi duel sengit melawan pembalap Ducati, Andrea Dovizioso. Rossi finis kedua dengan cara menyalip Dovi di lap terakhir.Â
Torehan istimewa kedua, Valentino Rossi naik podium tepat pada peringatan ke-23 tahun balapan grand prix pertamanya. Dia melakukan balapan debut di grand prix pada 1996 di kelas 125 cc, tepatnya di GP Malaysia. Saat itu, The Doctor finis keenam. Â
"Saya melihat fotonya (momen balapan GP pertamanya) pagi ini. Rasanya lucu karena seperti di era lain. Gambarnya hitam dan putih di televisi," ujar Rossi sembari tersenyum, seperti dilansir Crash.Â
Saat berbicara tentang catatan barunya tersebut, Rossi menyebut kariernya di ajang balap motor dunia terbagi menjadi dua sisi. Bagian pertama ketika dia bisa menang dengan relatif muda. Bagian selanjutnya ketika dia memilih tetap bertarung, ketimbang pensiun saat menghadapi rival-rival yang lebih muda dan kuat. Â
"Pada bagian pertama karier, saya memenangi banyak balapan, banyak gelar. Kemudian saya sampai pada satu titik lebih sulit (menang) karena muncul rival-rival yang lebih muda dan kuat," urai The Doctor.Â
"Jadi, pada momen itu mungkin Anda harus memutuskan apakah memilih tetap di rumah dan memandangi trofi serta bahagia. Atau Anda memilih melanjutkan bertarung karena Anda menikmatinya. Saya memilih yang kedua," tegas Valentino Rossi.
Â
Pengobat Kekecewaan
Posisi kedua di MotoGP Argentina merupakan podium ke-233 bagi Rossi di kancah Grand Prix. Hasil itu jadi ulang tahun debut yang istimewa.Â
Namun, bukan hanya catatan itu yang bikin Rossi tersenyum lebar di Termas de Rio Hondo. Rossi juga puas mendapat obat atas kekecewaan di akhir MotoGP 2018.Â
"Saya sangat senang karena sejak Sachsenring tahun lalu, sudah lama sekali saya tak naik podium," terang Rossi.Â
"Pada dua balapan terakhir musim lalu di Malaysia dan Valencia saya kuat. Tapi, saya tak bisa meraih podium. Saya melakukan dua kesalahn dan sejujurnya penutup musim lalu sunggug buruh. Terasa buruk di mulut," imbuh pengoleksi sembilan gelar juara dunia tersebut.Â
"Hasil ini juga penting bagi saya, tim, dan Yamaha."Â
 Sumber Bola.com
Advertisement