Jakarta Bek Tottenham Hotspur dan Timnas Inggris, Danny Rose, menyatakan kalau ia tidak sabar untuk pensiun dari sepak bola karena semakin maraknya masalah rasialisme. Menurutnya, tidak ada langkah tegas dari asosiasi sepak bola mancanegara bagi para pelanggar.
āSaya seperti merasa cukup dengan kasus rasialisme yang terjadi di sepak bola. Penonton tersebut butuh kesadaran kalau isu ini lebih besar dari sepak bola itu sendiri,ā ujar Rose.
Advertisement
Baca Juga
āSituasi ini membuat saya tidak sabar untuk mengundurkan diri dari sepak bola. Saya masih memiliki lima sampai enam tahun dalam karier, dan saya menantikan momen tersebut datang.ā
āPengadil lapangan, panitia pertandingan seperti, dan operator kompetisi seperti tidak memiliki sikap yang tegas dengan masalah tersebut,ā ungkap pemain yang debut bersama Timnas Inggris pada 28 Agustus 2014 itu.
Di dalam skuat Tottenham Hotspur, Danny Rose merupakan pemain yang paling lama membela klub tersebut. Rose sudah berada di Spurs sejak 2007 setelah diboyong dari Leeds United.
Namun, ia merasa tidak ada perubahan yang signifikan dari sikap suporter rasialis. Kali terakhir Danny Rose mendapat ejekan rasialisme adalah ketika membela Timnas Inggris pada laga melawan Montenegro, beberapa pekan lalu.
Ejekan kepada Moise Kean Menimbulkan Efek Besar
Pada tengah pekan lalu, Moise Kean menjadi sorotan setelah mendapat ejekan dari suporter Cagliari. Ia sempat terpancing dan merayakan gol dengan bentuk protes ke suporter Cagliari.
Sikap Kean mendapat dukungan dari seluruh pemain yang merupakan keturunan Afrika. Mario Balotelli, Raheem Sterling dan Blaise Matuidi menjadi pemain yang paling vokal menyuarakan dukungan kepada Kean.
Rasialisme menjadi masalah yang harus dihadapi bersama oleh penggiat sepak bola dan olahraga mana pun.
Sumber: talkSPORT
Advertisement