Komentar Guardiola Bikin Tersinggung Perdana Menteri Spanyol

Guardiola mengatakan, pita itu adalah bentuk dukungannya kepada warga Catalan.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 10 Apr 2019, 08:15 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2019, 08:15 WIB
Manchester City Kembali Kudeta Liverpool
Ekspresi pelatih Man City, Pep Guardiola pada laga lanjutan Premier League yang berlangsung di Stadion Etihad, Manchester, Kamis (4/4). Manchester City menang 2-0 atas Cardiff City. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Jakarta Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez tersinggung oleh komentar Pep Guardiola. Manajer Manchester City itu menyebut Spanyol negara otoriter.

Sanchez mengkritik komentar Guardiola saat persiapan untuk referendum kemerdekaan Catalan pada 2017 lalu.

Mantan manajer Barcelona itu mengatakan dalam sebuah rapat umum bahwa negara Spanyol adalah kekuatan yang menindas dan berkampanye keras untuk wilayah Timur Laut untuk mendeklarasikan kemerdekaan.

"Olahraga adalah bagian dari kebanggaan nasional kita, itu tidak boleh politis," kata Sanchez dalam sebuah wawancara dengan Marca.

“Komentarnya tentang Spanyol sebagai negara otoriter tentu saja membuat saya jengkel, saya tersinggung dengan apa yang dia katakan karena itu tidak benar," ujarnya.

"Dia [Guardiola] berbicara tentang tim nasional Spanyol tetapi dari apa yang saya tahu ini adalah negara yang sama yang memintanya untuk melatih tim nasional di beberapa titik."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pendukung Kemerdekaan

Newcastle United, Manchester United, Premier League
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola memberikan arahan saat timnya melawan Newcastle United pada lanjutan Premier League di St James' Park, Newcastle-upon-Tyne, (27/12/2017). Manchester City menang 1-0. (AFP/Lindsey Parnaby)

Pep Guardiola memang termasuk orang yang sangat mendukung kemerdekaan Catalan. Karena itu, ia sebelumnya selalu memakai pita kuning.

Guardiola mengatakan, pita itu adalah bentuk dukungannya kepada warga Catalan yang dipenjara karena mendukung kemerdekaan dari Spanyol.


Bisa Dipenjara

Seperti diketahui, warga Catalan yang kerap diasosiasikan dengan Barcelona, disebut ingin memerdekakan diri dari Spanyol dan menjadi negara sendiri.

Mantan pelatih Barcelona ini mengaku, ia pun bisa saja dipenjara karena dukungannya tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya