Emre Can: Juventus Tidak Takut pada Ajax

Liputan6.com, Turin - Emre Can siap memperkuat Juventus saat menjamu Ajax Amsterdam pada leg kedua perempat final Liga Champions. Laga ini akan digelar di markas Juventus, Allianz Stadium, Rabu (17/4/2019) dini hari WIB.

Can absen saat Juventus menahan imbang Ajax pada leg pertama, Kamis (11/4/2019) lalu. Ketika itu, gelandang asal Jerman ini mengalami cedera pergelangan kaki.

"Saya merasa baik, saya pulih dari cedera dan saya siap untuk besok," tutur Emre dalam konferensi pers sebelum laga seperti dikutip dari Football Italia.

Tapi, Can belum tahu apakah akan dimainkan sebagai pemain bertahan, seperti saat Juventus melawan Atletico Madrid di babak 16 besar. "Saya tidak tahu apakah saya bakal bermain di posisi yang sama atau di tempat lain. Saya tidak akan memberi tahu Anda sehari sebelum pertandingan, bahkan jika saya melakukannya!" katanya.

Meski bermain di kandang dan diuntungkan gol tandang, Can menegaskan tidak mudah menghadapi Ajax. Wakil Belanda itu sudah membuktikan dengan menyingkirkan juara bertahan Real Madrid di babak 16 besar.

Menyerah 1-2 pada leg pertama, Ajax mempermalukan Real Madrid di Santiago Bernabeu dengan skor 4-1. Ajax pun lolos ke perempat final dengan agregat 5-3.

"Itu tidak akan mudah, karena semua orang menghormati Ajax. Kami menghormati mereka di Liga Champions, tapi kami tak takut pada mereka dan kami ingin menang besok," ucap Can.

"Saya menonton leg pertama di televisi dan sangat mengesankan melihat bagaimana mereka bermain. Tetapi, kami ingin memainkan permainan kami dan kemudian melihat apa yang terjadi."

"Kami membutuhkan sikap yang sama yang kami miliki melawan Atletico Madrid. Kami pasti tidak bermain untuk 0-0 dan berpikir kami akan lolos. Kami ingin memenangkan permainan dan mencetak gol," imbuh Can.

Juventus belum pernah memenangkan trofi Liga Champions sejak 1998 lalu. Can pun sangat menyadari harapan klub dan fans untuk memenangkan trofi bergengsi tersebut.

"Saya tahu sejak saya datang ke sini bahwa sangat penting bagi Juventus dan orang-orang di Turin untuk memenangkan trofi. Mereka mendekati sebelumnya, kehilangan dua final dan ingin mencapai yang lain," tutup Can.