Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Arema FC Milomir Seslija mengungkap alasan di balik keputusan merekrut Sylvano Comvalius untuk Liga 1 2019. Dia menyebut Comvalius sebagai sosok ideal sebagai penyerang utama.
Menurut Milo, sapaan karib Milomir Seslija, Arema FC perlu sosok target man. Adanya sosok targetman di lini depan bisa menjadi sebuah opsi serangan, terutama ketika mereka mendapat tekanan lawan.
"Ketika lawan menekan, kami bisa bermain umpan panjang," ujar Milo.
Advertisement
Baca Juga
"Adanya pemain bertipe targetman bisa mengisi keperluan kami akan sosok pemain yang bisa menahan bola," sambungnya.
Milo menambahkan, dengan adanya targetman yang bisa menahan bola, Arema berkesempatan untuk memaksimalkan serangan dari lini kedua mereka. Terlebih, pelatih asal Bosnia ini menilai, Arema memiliki pemain-pemain yang bisa membantu dari lini kedua.
"Kami punya Dedik Setiawan, Makan Konate, Ricky Kayame, Dendi Santoso, Johan Ahmat Farizi, dan Alfin Tuasalamony yang memiliki kecepatan," kata Milo.
"Saat ini, sepak bola lebih mengandalkan lini kedua. Lebih banyak gol tercipta dari lini itu. Kami punya pemain yang bisa melakukan dengan baik," sambungnya.
Mobilitas Tinggi
Selain mampu dimainkan sebagai sosok targetman, Milo menilai, Comvalius memiliki kelebihan lain. Pemain berusia 31 tahun ini dinilai memiliki mobilitas di atas rata-rata.
"Comvalius juga mobile. Ia tak malas dan mau mengejar bola," papar Milo.
"Dalam sepak bola saat ini, semua pemain berlari. kalau ada pemain yang hanya bergerak ketika mendapat bola, akan menyulitkan bagi tim," tegasnya.
Selain secara taktik, adanya sosok pemain yang malas bergerak juga berpengaruh pada kebugaran tim. Menurut Milo, jika ada pemain yang malas bergerak, akan ada pemain yang harus bekerja lebih keras untuk menutupi posisinya.
"Ini akan berpengaruh pada kebugaran tim," ia menandaskan.
Advertisement
Bukan Sosok Asing
Comvalius bukanlah sosok asing bagi sepak bola Indonesia. Dia menjadi top scorer Liga 1 2017 bersama Bali United. Ketika itu Comvalius mencetak 37 gol.
Pemain asal Belanda ini lalu pindah ke Thailand untuk memperkuat Suphanburi. Dia lalu menjajal Malaysia bersama Kuala Lumpur FA. Namun, Comvalius gagal menunjukkan ketajaman di dua klub itu.
Sumber: Bola.net