Liputan6.com, Jakarta - Para atlet ONE Championship memberikan penampilan fenomenal yang membuat para penggemar di Jakarta bersemangat pada Jumat (3/5/2019) lalu. Gelaran ONE: For Honor menghadirkan seorang juara dunia baru, munculnya penantang gelar juara dunia lainnya, dan beberapa atlet yang tampil perdana.
Untuk menanti ajang selanjutnya dari ONE Championship, ada baiknya kita melihat beberapa pemenang yang akan menghadapi tantangan selanjutnya.
Advertisement
Baca Juga
Jonathan Haggerty
Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai baru, Jonathan Haggerty, sukses dengan penampilan terbaiknya. Atlet berusia 22 tahun ini menghadapi seorang legenda Muay Thai, Sam-A Gaiyanghadao, dalam sebuah pertandingan yang sangat menegangkan.
Setelah lima ronde penuh aksi, kemenangan dengan keputusan mutlak akhirnya didapat Jonathan, berikut sebuah gelar juara dunia. Ketika ditanya siapa yang ingin dihadapi selanjutnya, ia langsung menyebut nama Rodtang 'The Iron Man' Jitmuangnon.
Rodtang adalah seorang petarung muda luar biasa yang masuk ke rangkaian ONE Super Series pada September 2018. Menang atas mantan penantang gelar juara dunia Sergio 'Samurai' Wielzen, petarung berusia 21 tahuin ini juga mengalahkan Fahdi Khaled dan Hakim Hamech.
Dengan serangan dan kecepatan yang dimiliki kedua petarung muda ini, Jonathan dan Rodtang akan menyajikan pertarungan perebutan gelar ONE Championship yang luar biasa.
Kiamrian Abbasov
Kiamrian Abbasov mengejutkan para penggemar bela diri di dunia dengan mengalahkan seorang legenda mixed martial arts (MMA) asal Jepang, Yushin 'Thunder' Okami. Petarung muda ini mendapatkan kemenangan terbesarnya sejauh ini, setelah sempat menghentikan lawan berat lainnya, Agilan Thani.
Dengan rekor ini, ia mungkin dapat memiliki kesempatan untuk menantang Juara Dunia ONE Welterweight Zebaztian 'The Bandit' Kadestam. Zebaztian sudah mempertahankan gelarnya untuk pertama kali pada Maret lalu dan menjadi orang pertama yang mengalahkan Georgiy Kichigin dalam lima tahun terakhir.
Dapat dipastikan ia akan menikmati pertarungan melawan atlet berbakat lainnya, terutama yang memiliki kemampuan tinggi dalam grappling dan serangan atas.
Advertisement
Priscilla Hertati Lumban Gaol
Priscilla Hertati Lumban Gaol memang selalu tampil fenomenal di depan pendukung tuan rumah. Hal ini terbukti ketika ia menaklukkan Nou Srey Pov dari Kamboja, Jumat (3/5/2019) lalu.
Dengan kemenangan tersebut, Priscilla membukukan rekor tiga kemenangan dari empat pertandingan terakhirnya. Ia juga memiliki kesempatan untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight, tapi harus terlebih dulu melewati seorang petarung wanita fenomenal lainnya, 'MMA Sister' Lin Heqin.
Lin, yang bertanding untuk pertama kalinya pada bulan Maret, mengalahkan Jomary Torres dengan kuncian triangle choke pada ronde pertama. Petarung asal Tiongkok ini terkenal dengan penyelesaiannya, dimana lima dari enam kemenangannya diraih melalui KO atau submission.
Sementara itu, Priscilla adalah seorang penyerang atas yang baik dan juga telah membuktikan kemampuannya diatas kanvas. Pertemuan keduanya akan menjadi sebuah ajang yang seru dan menegangkan.
Chan Rothana
Chan Rothana, atlet Kamboja yang mengalahkan petarung tuan rumah Rudy “The Golden Boy” Agustian melalui TKO, sempat melalui masa sulit. Tetapi, ia kembali bersemangat setelah mengasah diri dengan baik dan berhasil menorehkan prestasi di Jakarta.
Ia mungkin akan berhadapan dengan seorang atlet berbakat asal Singapura, Niko Soe, yang juga telah memenangkan beberapa pertandingan dalam ajang sebelumnya.
Ini akan menjadi sebuah pertandingan yang menarik, dimana seseorang yang memiliki kekuatan seperti Chan akan berhadapan dengan Niko yang memiliki kemampuan luas di bidang striking dan grappling.
Advertisement