Liputan6.com, Jakarta - Rider Repsol Honda Marc Marquez mendominasi MotoGP sejak 2013. Namun, dia sadar tidak bisa mendominasi kejuaraan balap motor terakbar tersebut.
Marquez sukses merebut empat gelar MotoGP dalam lima tahun terakhir. Pengecualian hadir pada 2015 saat ia duduk di peringkat ketiga di belakang duet Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.Â
Advertisement
Baca Juga
Selama berkarier di kelas tertinggi, Marquez telah mengoleksi tujuh gelar dan 80 podium, yang 46 di antaranya merupakan kemenangan. Tak hanya itu, ia juga mengoleksi 54 pole. Masih berusia 26 tahun, ia berpeluang besar meningkatkan prestasinya.
Namun, Marquez yakin suatu saat bakal ada talenta muda yang bakal mengasapinya. "Saya tak tahu cara mendominasi MotoGP. Tapi saya sadar suatu hari nanti seseorang akan datang dan lebih cepat dari saya. Begitulah dunia olahraga, begitu pula kehidupan," ungkap sosok asal Cervera, Spanyol ini.
Marquez juga yakin eranya nanti akan berakhir, dan menyebut bahwa hal ini lumrah terjadi di dunia olahraga. "Setiap orang punya eranya sendiri. Seiring berjalannya waktu, pada suatu titik pasti akan ada rider baru jadi pemenang. Ini proses alami," ujarnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Rossi dan QuartararoÂ
Marquez tiba di MotoGP saat Valentino Rossi masih merupakan penguasa kelas para raja dengan sembilan gelar dunia. Meski begitu, ia melihat Fabio Quartararo berpeluang menjadi rider yang akan jadi rival beratnya di masa mendatang.
"Saya belajar banyak dari Vale, dan saya masih belajar darinya. Apa yang ia lakukan sungguh menakjubkan. Tapi kini, contohnya, Fabio muncul. Di Jerez, kita lihat ada banyak rider bertalenta melaju sangat cepat. Begitulah dunia olahraga," pungkasnya.
Quartararo, yang kini berstatus debutan MotoGP dan tengah membela Petronas Yamaha SRT, sudah dijuluki 'The Next Marc Marquez' sejak merebut dua gelar FIM CEV Moto3 2014 saat masih berusia 14 tahun.
Â
Sumber: Bola.net
Advertisement