Perjalanan Lalu Muhammad Zohri Menuju Olimpiade 2020

Lalu Muhammad Zohri lolos ke Olimpiade 2020 setelah meraih posisi ketiga nomor 100 meter pada kejuaraan Seiko Golden Grand Prix 2019 di Osaka, Jepang.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 19 Mei 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2019, 16:00 WIB
Lalu M Zohri
Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri (tengah) beradu kecepatan saat mengikuti kategori 100 meter pada final Kejuaraan Atletik Asia di Doha, Qatar, Senin (22/4/2019). Zohri sukses menggondol medali perak setelah membukukan catatan waktu 10,13 detik. (AP/Vincent Thian)

Liputan6.com, Osaka - Lalu Muhammad Zohri menjadi wakil Indonesia pertama yang memastikan diri berlaga pada Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. Tiket Olimpiade didapat sprinter berusia 18 tahun itu setelah menempati posisi ketiga nomor 100 meter pada kejuaraan Seiko Golden Grand Prix 2019 di Osaka, Jepang, Minggu (19/5/2019).

Namun, tidak mudah bagi Lalu Muhammad Zohri untuk meraih tiket Olimpiade. Sebab, ia nyaris tidak bisa tampil pada Seiko Golden Grand Prix 2019 karena catatan waktnya masih 10.18 detik.

Catatan waktu tersebut belum masuk hitungan. Tetapi, pelari asal Nusa Tenggara Barat tersebut mampu memperbaiki catatan waktunya dalam Kejuaraan Atletik Asia 2019 di Doha, Qatar, 22 April 2019.

Lalu Muhammad Zohri menorehkan waktu 10.13 detik, terpaut 0.03 detik dari pelari Jepang Yoshihide Kiryu yang merebut medali emas. Selain itu, torehan tersebut juga memecahkan rekor nasional yang dipegang Suryo Agung dengan waktu 10.17 detik.

Kerja Keras dan Lobi PB PASI

FOTO: Lalu Muhammad Zohri Si Manusia Tercepat Indonesia
Pelari cepat Indonesia Lalu Muhammad Zohri. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Membaiknya catatan waktu Lalu Muhammad Zohri membuat Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) melobi pihak penyelenggara Seiko Golden Grand Prix 2019. PB PASI berharap Zohri diundang ke kejuaraan yang berlangsung di Osaka, Jepang, tersebut.

"Setelah Zohri merebut medali perak dengan catatan waktu 10.13 detik di Doha, saya desak kembali penyelenggara Seiko GP. Antara lain saya sebutkan Zohri hanya kalah dari sprinter Jepang Yoshinide di Doha (Yoshinide ikut bertarung di Seiko GP ini)," kata Sekjen PB PASI Tigor Tanjung di Jakarta.

"Akhirnya mereka memberikan Zohri lintasan dan Zohri menjadi pelari undangan dalam Seiko GP ini," tambah Tigor.

Zohri pun memanfaatkan kesempatan ini. Ia kembali bersaing dengan Kiryu Yoshihide. Bahkan, Zohri juga berkesempatan adu cepat dengan juara dunia asal Amerika Serikat, Justin Gatlin.

Tembus 9 Detik

Hasilnya, Zohri finis di posisi ketiga dengan catatan waktu 10.03 detik. Catatan waktu itu melewati limit Olimpiade, yakni 10.05 detik untuk lari 100 meter.

Tak hanya itu, catatan waktu Zohri juga tidak terpau jauh dengan Justin Gatlin yang tampil sebagai juara dengan waktu 10.00 detik. Begitu juga dengan Yoshihide yang terpaut 0.02 detik.

Dengan catatan waktu yang terus membaik, Zohri diharapkan menjadi sprinter pertama Indonesia yang bisa menembus waktu sembilan detik pada nomor 100 meter. Pelatih lari jarak pendek PB PASI Eni Nuraeni optimistis Zohri bisa melakukannya.

Namun untuk meraihnya, sprinter berusia 18 tahun itu harus memperbaiki start. "Asal kelemahannya, khususnya di start bisa diperbaiki, Zohri pasti bisa menembus jajaran atlet dengan waktu di bawah 10 detik," kata Eni. (Berbagai sumber)

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya